PIKIRAN RAKYAT - Kejadian banjir di awal tahun 2020 ini menyisakan sebagian duka bagi warga yang mengalaminya.
Rumah-rumah terendam oleh air, barang-barang hanyut, dan kegiatan aktivitas pun menjadi terhalang.
Dibalik itu semua, ada seorang penjaga pintu yang ikut membantu untuk mengatasi banjir ini.
Baca Juga: Tak Dimiliki Lagi oleh Pendirinya, Kini Whatsapp Beralih Menjadi Aplikasi Berbasis Iklan
Salah satunya adalah Ika Agustin Ningrum, petugas penjaga pintu air manggarai yang berjasa bagi warga.
Ia bahkan rela meninggalkan rumahnya yang terkena banjir demi pergi mengatur debit air di pintu-pintu air utama di Jakarta.
Hal itu terekam dari sebuah video yang dibagikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Baca Juga: Lina Meninggal, Sahabat Sule hingga Mantan Istri Teddy Ucapkan Bela Sungkawa
Dari akun Instagramnya @aniesbaswedan, ia menceritakan kisah dari petugas penjaga pintu air itu.
"Dia pilih menyelamatkan warga Jakarta mengurusi rumahnya yang jelas-jelas sedang tenggelam. Dia menguasai semua data, pola pergerakan air dari situasi lapangan. Dia masih berjaga hingga kini," tulis Anies dalam unggahan videonya itu.
Di video tersebut diperlihatkan petugas Ika yang sedang berjalan di tengah banjir untuk bekerja.
Baca Juga: Banjir 2020, Wakil Gubernur Jawa Barat Turun Tangan Langsung Berikan Bantuan
Dalam keterangan video tersebut, Anies mengatakan sosok seperti Ika kadang tidak terlihat dan sering dicemooh, dijuluki sebutan-sebutan tak mnegenakan, tapi mereka terus konsisten bekerja.
Anies mengapresiasi yang tinggi terhadap kinerja mereka yang selama 24 jam non-stop bahkan dari sejak persiapan tahun baru 2020 kemarin.
Ia juga berterima kasih kepada seluruh keluarga yang telah mengikhlaskan keluarganya untuk ditinggal demi berada di lapangan.
Baca Juga: Lina Meninggal, Sahabat Sule hingga Mantan Istri Teddy Ucapkan Bela Sungkawa
Postingan Anies itu seakan ingin memberitahu bahwa profesi tersebut sangat berjasa dan mengundang netizen untuk bisa menghargai orang seperti mereka.
Meski pada kenyataannya, bencana memang tidak bisa dihindari, namun mereka masih mau membantu untuk mengatasinya.*** (Rahmi Nurlatifah/ PR)