Ferdinand Hutahaean Sarankan Ahok Lepas Jabatan Komisaris Utama, Ada Apa?

22 Desember 2021, 19:08 WIB
Sarankan Ahok lepas jabatan Komisaris Utama dan menjadi dirut Pertamina, ini alasan Ferdinand Hutahaean. /Kolase foto Twitter/@FerdinandHaean3 dan Instagram/@basukkiahok

PR TASIKMALAYA - Mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahaean sarankan komisaris utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk menjadi direktur utama (dirut) perusahaan tersebut.

Saran Ferdinand Hutahaean supaya Ahok lepas jabatan komisaris utama dan menjadi dirut ini kembali mencuat usai kabar ancaman pegawai Pertamina mogok kerja.

Menurut Ferdinand Hutahaean, ancaman mogok kerja oleh pegawai Pertamina itu disebabkan oleh jajaran direksi perusahaan yang harus dievaluasi dan diganti.

Ketika heboh pegawai Pertamina ancam mogok kerja, Ferdinand Hutahaean menilai peran Ahok sangat dibutuhkan sebagai dirut untuk memperbaiki perusahaan migas tersebut.

Baca Juga: Tes Psikologi: Ungkap Pemicu Kemarahan dari Gambar yang Pertama Kali Dilihat, Salah Satunya Pengkhianat

Dukungan Ferdinand Hutahaean terhadap Ahok untuk menjadi dirut di saat muncul ancaman pegawai Pertamina untuk mogok kerja itu disampaikan melalui proses cuitan di akun Twitter miliknya.

Bahkan, Ferdinand Hutahaean juga mengaku mendapat bocoran surat pemberitahuan mogok kerja pegawai Pertamina dari kenalannya.

Surat pemberitahuan mogok kerja pegawai Pertamina itu ikut diunggah dalam cuitan Ferdinand Hutahaean.

Dalam cuitan di akun Twitter-nya, Ferdinand Hutahaean menyapaikan seputar ancaman mogok oleh Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) tersebut.

Baca Juga: Kepribadian Seseorang Bisa Dilihat dari Golongan Darah, O Tidak Menghakimi

"Saya dapat surat ini dari teman-teman pekerja Pertamina, dari FSPPB," kata Ferdinand Hutahaean, seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3 pada Selasa, 21 Desember 2021.

Ferdinand Hutahaean menyoroti dua hal penting dalam surat pemberitahuan mogok kerja pegawai Pertamina itu.

"Surat ini meminta penggantian Dirut (Direktur Utama) dan ancaman Mogok Kerja," sambungnya.

Menurut Ferdinand Hutahaean, ancaman mogok kerja ini menjadi sinyal untuk Presiden Jokowi turun tangan.

Baca Juga: Jungkook BTS Kagum pada ARMY hingga Janjikan Hal Spesial Ini

Utamanya untuk mengevaluasi pimpinan Pertamina yang menurutnya memang sudah saatnya untuk dilakukan pergantian.

"Saya pikir memang sudah saatnya Presiden @jokowi melakukan evaluasi terhadap jajaran BOD (Board of Directors) @pertamina yang memang sudah waktunya diganti," ungkapnya.

Ferdinand Hutahaean kemudian kembali menyarankan kepada Presiden Jokowi supaya Ahok lepas jabatan komisaris utama dan menjadi dirut Pertamina.

"Saran saya, @basuki_btp cocok di sana (dirut Pertamina)," tandas Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Ratu Elizabeth II Beri Gelar Kehormatan pada Angelina Jolie dan 4 Pesohor Dunia Lainnya, Kenapa?

Bukan kali ini saja, Ferdinand Hutahaean ternyata sudah meminta Ahok menjadi dirut Pertamina sejak awal mantan Gubernur Jenderal DKI Jakarta ini diangkat sebagai komisaris utama perusahaan tersebut.

Menurut Ferdinand Hutahaean, kewenangan Ahok sebagai komisaris utama Pertamina lebih terbatas dibanding jika menjabat sebagai dirut.

Terlebih, Ferdinand Hutahaean ketika itu berharap Ahok untuk bisa memberantas para mafia migas.

Seperti diketahui, kemunculan ancaman mogok kerja oleh pegawai Pertamina ini disulut oleh rencana pemotongan gaji.

Baca Juga: Studi: Konsumsi Cuka Apel Bermanfaat Mengontrol Gula Darah dan Mengatasi Diabetes

Dalam surat pemberitahuannya, serikat pegawai Pertamina keberatan dengan rencana itu. Sebab, jajaran direksi tak dikenakan pemotongan gaji.

Hal ini menurut mereka jauh dari prinsip keberadilan hingga puncaknya mendesak direktur utama Pertamina, Nicke Widyawati diganti.

Unggahan Ferdinand Hutahaean. Tangkap layar Twitter/@FerdinandHaean3
***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler