Minta Firli Bahuri Fokus Berantas Korupsi daripada Urusi Politik, Ferdinand Hutahaean: Upaya Kelompok Tamak

17 Desember 2021, 11:43 WIB
Ferdinand Hutahaean membantah pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri soal PT 0 persen dan memintanya untuk fokus berantas korupsi. //Twitter/@FerdinandHaean3

PR TASIKMALAYA - Ferdinand Hutahaean membantah pernyataan Ketua KPK Firli Bahuri soal Presidential Threshold 0 persen.

Dalam hal ini, Ferdinand Hutahaean meminta Firli Bahuri untuk fokus dalam tugasnhya berantas korupsi.

Dan Ferdinand Hutahaean mengimbau Firli Bahuri untuk tidak ikut-ikutan urusi soal politik.

Pernyataan Ferdinand Hutahaean untuk Firli Bahuri ini diungkap dalam akun Twitter pribadinya, pada 17 Desember 2021.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Irish Bella Meninggal Dunia?

"Lebih baik pak Firli Bahuri Ketua @KPK_RI fokus pada pekerjaannya melakukan pemberantasan korupsi," tulis Ferdinand Hutahaean, dikutip di akun @FerdinandHaean3.

"Daripada ikut-ikutan bicara tentang politik," lanjutnya.

Unggahan Ferdinand Hutahaean. /Twitter/@FerdinandHaean3

Ia lalu mengomentari soal pernyataan Firli Bahuri terkait dengan PT 0 persen.

Baca Juga: Ada Apa dengan Hubungan Gisel dan Wijin? Ungkap Hal Ini hingga Nonaktifkan Komentar Instagram!

Di mana sebelumnya, Firli Bahuri mengatakan bahwa dengan PT 0 persen, maka potensi korupsi di Indonesia bisa dikurangi.

Alih-alih setuju, Ferdinand Hutahaean justru mengkritik pernyataan tersebut, dengan mengatakan bahwa PT 0 persen hanya upaya dari kelompok orang tamak.

"Upaya PT 0% itu hanya upaya dari kelompok yang tamak," ungkap Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: 10 Link Twibbon Hari Ibu 22 Desember Unik dan Cara Menggunakannya

Kelompok tersebut, dinilai Ferdinand Hutahaean hanya ingin menjadikan negara Indonesia sebagai sarang radikalisme dan sarang koruptor.

Lalu Ferdinand Hutahaean juga menjelaskan bahwa orang yang menginginkan PT 0 persen ini terbagi dalam dua kelompok.

"Pertama adalah, kelompok yang memiliki kekayaan tetapi tidak akan berani melakukan pembuktian terbalik terhadap kekayaannya," ungkap Ferdinand Hutahaean.

Baca Juga: Profil Singkat Wander Luiz, Resmi Hengkang dari Persib Bandung

Lalu yang kedua yakni kelompok yang ia anggap sebagai pihak yang tergolong dalam kelompok radikalis.

Ia menganggap kolompok yang setuju dengan PT 0 persen, adalah pihak yang tidak suka kaum nasionalisme memimpin Indonesia.

"Dan tidak suka bangsa ini dipimpin dengan cara-cara yang beradab oleh gaya Nusantara," ungkapnya.

Baca Juga: Sesali Pakai Narkoba dan Mengaku Salah, Nia Ramadhani: Hidup Saya Sudah Rusak

Dengan begitu, Ferdinand Hutahaean lebih setuju dengan PT 20 persen.

"Karena ini bisa jadi filter untuk para calon pemimpin," ungkap Ferdinand Hutahaean.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Twitter @FerdinandHaean3

Tags

Terkini

Terpopuler