Luhut Binsar Panjaitan Ungkap Alasan Syarat Penerbangan Perlu Lakukan PCR: Kita Mau Super Hati-hati

10 November 2021, 12:47 WIB
Luhut Binsar Panjaitan beberkan alasan mengapa syarat penerbangan harus melakukan tes PCR. /Youtube Deddy Corbuzier

PR TASIKMALAYA – Luhut Binsar Panjaitan mengungkap alasan tes PCR masih diperlukan sebagai syarat penerbangan.

Kepada Deddy Corbuzier, Luhut Binsar Panjaitan menyebut bila tes PCR sebagai langkah pencegahan terefektif.

Luhut Binsar Panjaitan mengakui bila melihat situasi perkembangan Covid-19 secara konservatif.

Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Sandiaga Uno: Apa Harapan Kalian di Hari Pahlawan ini Guys?

Bagi Luhut Binsar Panjaitan yang mempunyai latar belakang TNI, menyikapi situasi layaknya pandemi Covid-19 harus bertahap, bertingkat, berlanjut.

“Jadi jangan semua kelihatan sudah bagus nanti bebas,” ungkapnya dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube Deddy Corbuzier pada 10 November 2021.

Deddy Corbuzier pun menyebut bila kasus positif Covid-19 sudah turun yang dibenarkan oleh Luhut Binsar Panjaitan.

Baca Juga: Resep Bolu Susu Bebas Gluten Enak dan Sehat, Cocok Jadi Camilan Kumpul Keluarga

“Delta varian kan kita enggak ngerti kelakuannya dengan benar, masih banyak yang anone sampai hari ini,” lanjutnya.

Luhut pun menyebut bila varian Delta AY 4.2 dari Inggris yang penyebarannya sudah sampai di Malaysia.

Dirinya pun mengaku bila meminta Presiden Joko Widodo untuk berhati-hati menyikapi perkembangan dari varian Delta AY 4.2.

Baca Juga: Pedagang Buah Menangis Saat Ditegur, Dedi Mulyadi Beri Kebijakan: Jadi Contoh untuk Semua

“Karena kan banyak yang dari Malaysia, orang Indonesia yang masuk kemari,” katanya.

Namun, setelah melalui sejumlah pertimbangan maka tes PCR belum menjadi syarat utama melakukan penerbangan.

Luhut masih mengupayakan agar tes PCR diberlakukan menjelang hari Natal dan Tahun Baru.

Baca Juga: Cek Makanan Favorit Anda Berdasarkan Tanda Zodiak, Salah Satunya Ada yang Suka Sajian Prancis

Pasalnya mobilisasi yang terlampau besar jika tidak mempunyai pemeriksaan memadai atau pengendalian masif, sama halnya dengan membuka peluang virus Covid-19 berpindah lebih cepat.

“Kita mau super hati-hati? Atau kembali lagi nanti PPKM?,” ucapnya.

Melalui Luhut diketahui negara mengalami kerugian sebesar Rp5.2 triliun dalam seminggu selama PPKM.

Baca Juga: Ketua Panti Asuhan Ungkap Kebaikan Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah: Dulu...

“Lapangan kerja yang hilang berapa banyak? orang yang tidak bekerja berapa banyak?,” lanjutnya.

Pelaksanaan PPKM sejatinya menuntut pengorbanannya yang sangat banyak, oleh sebab itu Luhut meminta menanggapi kemungkinan syarat tes PCR bukan dengan cara negatif.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: Youtube Deddy Corbuzier

Tags

Terkini

Terpopuler