PR TASIKMALAYA – Perusahaan farmasi dunia Merck & Co mengeluarkan obat yang diklaim bisa mengobati Covid-19.
Klaim soal obat Covid-19 yang dilakukan oleh perusahaan farmasi Merck & Co tersebut, berdasarkan pada uji klinis tahap III molnupiravir.
Diketahui, obat Covid-19 yang dikeluarkan oleh perusahaan farmasi Merck & Co itu, bekerja dengan cara merusak kode genetik virus.
Baca Juga: Rahasia Putri Anne Bisa Tahan Serangan Hujatan Netizen Dibongkar Sang Sahabat, Apa Itu?
Bahkan seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada 2 Oktober 2021, para ahli menyebutkan bahwa obat tersebut menjadi terobosan baru bagi mereka yang terpapar Covid-19.
Meski belum resmi diedarkan, obat Covid-19 buatan perusahaan farmasi Merck & Co itu sudah ramai-ramai diburu oleh beberapa negara di dunia.
Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters pada 7 Oktober 2021, terdapat dua negara yang telah membuat kesepakatan untuk membeli obat Covid-19 buatan perusahaan farmasi Merck & Co.
Baca Juga: Akui Takut Mati Mendadak Saat Lahiran, Paula Verhoeven: Kayak Lumpuh Kan...
Dua negara tersebut adalah Australia dan Singapura.
Sementara itu, Thailand, Korea Selatan, Taiwan dan Malaysia masih melakukan pembicaraan untuk membeli obat Covid-19 buatan perusahaan farmasi Merck & Co.
Lantas apakah pemerintah Indonesia akan seperti negara lainnya untuk membeli obat Covid-19 buatan perusahaan farmasi Merck & Co?
Baca Juga: Intip Wajah Lucu Ibrahim Saat Melihat Tingkah Putri Anne dan Arya Saloka
Menanggapi beredarnya kabar ada obat yang ampuh untuk menangani Covid-19, Wiku Adisasmito menegaskan bahwa harus ada uji klinis terlebih dahulu.
“Tahapan ini adalah kewajiban yang harus dilakukan sebelum obat layak digunakan secara umum oleh masyarakat umum,” ujarnya.
Wiku Adisasmito menegaskan, Indonesia tetap terbuka kepada berbagai alternative jenis pengobatan Covid-19.
Pasalnya, pemerintah Indonesia tentu bertekad untuk meningkatkan kesembuhan masyarakat setinggi-tingginya.
“Ke depannya, pemerintah akan segera menginformasikan update terkait perkembangan obat dan material kesehatan untuk mendukung pelayanan Covid-19,” jelasnya.
Senada dengan pernyataan Wiku Adisasmito, Budi Gunadi Sadikin selaku Kementerian Kesehatan juga membenarkan bahwa Indonesia tidak menutup kemungkinan soal alternatif untuk meningkatkan kesembuhan Covid-19.
Budi Gunadi Sadikin berharap, akhir tahun 2021 sudah diketahui obat-obat Covid-19 apa yang tepat untuk diberikan kepada masyarakat Indonesia.
Adapun perkembangan terbaru seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters pada 8 Oktober 2021, obat Covid-19 buatan perusahaan farmasi Merck & Co belum terbukti secara signifikan bisa mengobati Covid-19.
Obat Covid-19 buatan perusahaan farmasi Merck & Co, saat ini hanya mampu mengobati pasien dengan gejala ringan.
“Tidak ada kemanjuran yang signifikan terhadap Covid-19 sedang, dan kemanjuran yang efektif adalah terhadap kasus-kasus ringan,” jelas perwakilan Aurobindo Pharma Ltd yang melakukan uji coba pada obat Covid-19 buatan perusahaan farmasi Merck & Co.***