PR TASIKMALAYA − Tengah viral beredar video salah seorang peserta seleksi Polri yang menyatakan meminta keadilan kepada pemerintah.
Pasalnya, dirinya mengaku bahwa ia sudah dinyatakan lulus tes masuk Polri saat pengumuman yang dilakukan secara langsung melalui pengumuman online.
Namun, tanggal 29 Juli 2021, tiba-tiba saja namanya tidak terdaftar sebagai peserta yang lolos seleksi Polri.
Baca Juga: Ajukan Surat Terbuka pada Jokowi, Pesepak Bola Indonesia Akui Tak Punya Penghasilan Selama 16 Bulan
Peserta tersebut bernama Rafael Malalangi. Ia dinyatakan lulus secara langsung melalui pengumuman virtual.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun TikTok Piet Hein Pusung yang diunggah pada 29 Juli 2021, akun tersebut membagikan video pengumuman virtual yang menyatakan bahwa peserta atas nama Rafael Malalangi lolos seleksi.
“Dan 22. Rafael Malalangi,” terdengar suara pengumuman di dalam video tersebut.
Dari akun yang sama, dengan unggahan yang berbeda, ayah dari Rafael Malalangi menyampaikan surat terbuka secara lisan kepada Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).
Ayah dari peserta tersebut meminta keadilan atas tiba-tibanya anak laki-lakinya dinyatakan tidak lolos seleksi padahal sudah dinyatakan secara langsung bahwa anaknya itu lolos seleksi.
“Kepada yang terhormat Bapak Presiden Joko Widodo. Kami ingin menyampaikan permohonan terkait anak kami yang mengikuti tes penerimaan Bintara Polri pada tanggal 22 Juli 2021,” tutur sang ayah.
“Dan pada saat pengumuman, dan disiarkan langsung,” sambungnya.
Ayah dari Rafael Malalangi juga menyatakan bahwa pengumuman tersebut juga disaksikan oleh masyarakat desa sekitar.
Ia juga menyampaikan rasa bangganya atas lulusnya anak laki-lakinya tersebut.
Baca Juga: Tak Puas Usai Datangi Rumah Penghina Ayu Ting Ting dan Bilqis, Umi Kalsum Selanjutnya Lakukan Ini
Namun, secara tiba-tiba anaknya dinyatakan tidak lulus tes seleksi tersebut melalui secarik surat pernyataan.
“Tapi hari ini, tanggal 29 Juli 2021. Kami menerima surat bahwa anak kami dinyatakan tidak lulus,” tutur sang ayah.
“Dan sudah digantikan oleh orang lain,” kata ayahnya sambil menahan tangis.***