PR TASIKMALAYA - dr. Faheem Younus menanggapi salah satu konten video TikTok milik Dokter Jiwa asal Indonesia, dr. Andri.
dr. Faheem Younus, seorang dokter dari Universitas Maryland, AS, mengatakan bahwa konten yang diunggah dokter jiwa tersebut dalam videonya adalah keliru.
Menurut dr. Faheem Younus, apa yang dicontohkan dokter jiwa itu dalam konten video TikTok miliknya hanya akan menimbulkan rasa sakit pada hidung.
Video TikTok dr. Andri itu di-retweet dari akun Twitternya, @mbahndi, oleh dr. Faheem Younus.
Video tersebut rupanya diunggah dr. Andri pada 26 Juni 2021 lalu, dan diposting ulang oleh dr. Faheem Younus pada hari Jumat, 23 Juli 2021.
Dr. Faheem Younus menilai yang dilakukan dr. Andri justru akan menambah rasa sakit yang tidak perlu.
Baca Juga: Pelatih Persib Bandung Robert Alberts Akui Kesulitan Ini Saat PPKM Diperpanjang
"(Inilah) cara agar menderita rasa sakit yang tidak perlu," tulis dr. Faheem Younus.
"Tindakan ini tidak akan mengurangi risiko paparan Covid," tambahnya, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari @FaheemYounus.
Sementara itu, dr. Andri adalah seorang Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa yang praktik di Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Tangerang Selatan.
Baca Juga: Peringati Hari Anak Nasional dengan Perhatikan Kasus Covid-19, AHY: Sangat Mengkhawatirkan
Dalam videonya, dr. Andri mencontohkan cara mencuci hidung untuk membersihkan bakteri dan virus dari lubang hidung.
Hal ini dilakukan dengan cara menghirup cairan NaCl 0,9 persen dan spuit 10 cc menggunakan hidung.
"Bisa teman-teman lakukan setelah aktifitas seharian di luar rumah," tulis dr. Andri dalam cuitannya.
"Teman juga bisa menggunakan air larutan garam 1%, tapi garam non yodium atau garam kasar," imbuhnya.
Air larutan NaCl itu dimasukan ke lubang hidung kanan menggunakan spuit suntik.
Air NaCl kemudian dikeluarkan melalui lubang hidung kiri dengan memiringkan kepala.
Hal ini dilakukan dengan cara yang sama saat membersihkan lubang hidung sebelah kiri.
Masing-masing lubang hidung dibersihkan sebanyak dua kali dengan air NaCl dengan menggunakan spuit suntik tanpa bernapas.***