PR TASIKMALAYA – Banyaknya demo penolakan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang dikeluarkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Demo PPKM ini menjadikan beberapa tokoh politik memberikan tanggapannya, termasuk juga Faizal Assegaf.
Belakangan diketahui Faizal Assegaf mengomentari jalannya demo penolakan kebijakan PPKM Darurat di Bandung.
Menurut Faizal Assegaf, secara bersamaan terlihat ada niat buruk untuk pemerintahan Presiden Jokowi saat ini.
Menurut Faizal Assegaf demo penolakan PPKM Darurat tersebut merupakan propaganda oknum yang ingin menggulingkan Presiden Jokowi.
Pasalnya di tengah-tengah demo penolakan, pendemo mulai meneriakkan kata "Revolusi" yang terdengar seperti sebuah propaganda.
Karena hal tersebut Faizal Assegaf menuturkan apa yang dilakukan oleh para pendemo merupakan sikap yang terlalu berlebihan.
Pendapat ini diutarakan oleh Faizal Assegaf dalam cuitan akun Twitter @faizalassegaf pada Rabu, 21 Juli 2021.
“Sikap berlebihan,” tulis Faizal Assegaf seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @faizalassegaf.
Baca Juga: Viral Cerita Dirinya Dibully Sejak SD, Nassar: Aku Nggak Pernah Masuk Hati Sih
“Dan sudah pasti bagian dari propaganda untuk gulingkan Presiden @jokowi,” tambahnya.
Seakan ingin mengajak agar masyarakat untuk tidak semakin memperkeruh suasana pandemic Covid-19 yang belum juga usai.
Baca Juga: Geram Dituduh Syiah oleh Abubakar Assegaf, Muannas Alaidid: Ente Nggak Kenal Ane Jangan Sok Akrab
Faizal Assegaf secara tegas menuliskan dalam cuitannya untuk tidak membuat keributan di masa saat ini.
“Stop bikin onar!,” tutur Faizal Assegaf.
Dalam cuitannya, Faizal Assegaf juga mempertanyakan sikap yang ditunjukkan oleh para pendemo.
Baca Juga: Heboh Ivan Gunawan Ditantang Diet oleh Deddy Corbuzier, Ayu Ting Ting: untuk Rp500 Juta Yakin Bisa
Untuk demo yang dilakukan untuk menolak PPKM Darurat untuk apa sampai menerikkan kata Revolusi.
“Demo nolak PPKM Darurat, kenapa teriak-teriak revolusi?,” tanya Faizal Assegaf memulai cuitannya.
Seperti diketahui untuk menekan angka Covid-19 di Indonesia, Presiden Jokowi melakukan program PPKM Darurat.
Namun ternyata kebijakan tersebut menuai banyak pro dan kontra, apalagi setelah PPKM Darurat yang akhirnya diperpanjang hingga 25 Juli mendatang.***