PR TASIKMALAYA - Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, menanggapi isu pemberian bantuan oksigen.
Ribuan tabung dikirimkan Indonesia kepada India sepanjang bulan Mei 2021, saat negara itu mengalami peningkatan pesat kasus Covid-19.
Rincian pemberian tersebut ialah 1400 tabung pada awal bulan Mei dan dua ribu tabung pada 28 Mei 2021.
Baca Juga: Cerita Hampir Mati 10 Kali pada Maia Estianty, Denny Sumargo: Kok Masih Selamat?
Secara keseluruhan, sebanyak 3400 tabung oksigen telah diberikan bagi warga India.
Pemberian tabung oksigen itu kini menjadi permasalahan mengingat adanya lonjakan kasus serta krisis pandemi Covid-19 di Indonesia.
Menanggapi isu ini, Mahfud MD menyebut bahwa pemberian bantuan merupakan wujud hubungan antar negara.
Baca Juga: BTS Memilih Lagu Mereka dengan Lirik yang Sangat Berarti, Alasannya Menghangatkan Hati!
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari YouTube Kemenko Polhukam RI pada 9 Juli 2021, Mahfud MD menilai hal itu seharusnya tidak perlu dipermasalahkan.
Mahfud MD berkata, bila rutin membaca pemberitaan atau sejarah, maka akan mengetahui Indonesia pun telah sering mendapat bantuan dari negara lain.
"Dalam dunia internasional itu, biasa kalau ada suatu negara terkena musibah kita bantu," tutur Mahfud MD.
Baca Juga: Irwansyah Kenang Momen Manis Bersama sang Ayah: Kita Selalu Ngobrol dan Becanda
Saat mengirim tabung oksigen ke India, Indonesia sedang dalam situasi di mana tingkat kesembuhan pasien Covid-19 lebih tinggi.
"Waktu itu bantunya awal Mei, ketika tingkat kesembuhan di tempat kita hampir selalu lebih tinggi dari terinfeksi," terangnya.
Pada saat itu Indonesia memiliki banyak tabung oksigen yang bisa digunakan untuk meringankan kondisi Covid-19 di India yang sedang memburuk.
Baca Juga: Terkuak! W Blak-blakan Jalin Hubungan dengan Rezky Aditya Saat Masih Jadi Istri Orang
"Itu biasa saja. Indonesia juga pernah membantu Jepang ketika ada tsunami," sambungnya.
"Kemarin indonesia membantu Australia ketika terjadi kebakaran. Itu biasa dalam hubungan internasional," terangnya.
Mahfud MD menjelaskan bahwa masing-masing negara telah memiliki program kemanusiaan seperti bantuan, obat-obatan, serta makanan.***