PR TASIKMALAYA - Ekonom Senior, Emil Salim menyebutkan tokoh-tokoh partai politik (parpol) membungkam pada polemik Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) pegawai KPK.
Selain tokoh parpol, menurut Emil Salim, tokoh-tokoh pemerintahan juga turut bungkam dalam polemik TWK ini.
Oleh karena itu, Emil Salim menilai bungkamnya mereka itu membenarkan ungkapan "berdiam diri berarti bersepakat".
Sedangkan di sisi lain, masyarakat justru ramai membicarakan polemik TWK KPK tersebut.
Hal itu disampaikan Emil Salim di akun Twitter-nya pada Minggu, 9 Mei 2021.
"Selagi masyarakat ramai mendiskusikan keganjilan ujian kebangsaan (TWK) bagi calon Aparat Sipil Negara di KPK," tulis Emil Salim, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @emilsalim2010.
Baca Juga: Chelsea Berhasil Tumbangkan Manchester City di Liga Inggris Berkat Gol Marcos Alonso
"Sangat menarik bahwa tokoh-tokoh pemerintah dan partai politik membungkam diri, seakan-akan membenarkan ungkapan: 'berdiam diri berarti bersepakat?'," sambungnya.
Diketahui, polemik terkait TWK hingga hari ini belum menemui kejelasan.
Sejumlah kejanggalan seperti pertanyaan yang tidak terkait dengan keperluan pegawai KPK yaitu Integritas.
Di mana pertanyaan dalam TWK tersebut justru menjurus pada ranah privat dari pegawai KPK seperti terkait soal agama.
Selain itu, dari 1.351 pegawai KPK yang ikut TWK, 75 pegawai yang dinyatakan tidak lolos TWK merupakan pegawai terbaik dari KPK.
Salah satu diantaranya adalah penyidik senior, Novel Baswedan.
Baca Juga: Dokter Kandungan Larang Keras Nathalie Holscher Lakukan Hal Ini, Istri Sule: Bisa Bahaya Banget Ya?
Mereka pun terancam tersingkir atau dipecat dari KPK.
Bahkan saat ini beredar surat keputuasan yang diteken oleh Ketua KPK mengenai bebas tugas dan tanggung jawab 75 pegawai KPK tersebut.
Namun, surat keputusan tersebut masih dalam pengecekan keabsahannya oleh KPK.***