Pemerintah Berencana Menaikan Tarif Gas dan Listrik, LaNyalla Mattalitti: Memberatkan Masyarakat

12 April 2021, 09:49 WIB
LaNyalla tanggapi soal  rencana pemerintah untuk menaikan tarif listrik dan gas LPG 3Kg, dan ia nilai hal itu memberatkan masyarakat.* /ANTARA/Feri Purnama

PR TASIKMALAYA – AA LaNyalla Mahmud Mattalitti selaku Ketua DPD RI, menanggapi rencana pemerintah untuk menaikan tarif listrik dan gas LPG 3Kg.

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap, kebijakan untuk menaikan tarif listrik dan gas dilakukan peninjauan kembali.

Pasalnya, menurut AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat ini kondisi perekonomian masyarakat Indonesia belum sepenuhnya pulih.

Baca Juga: Anies Baswedan Bersih-Bersih Masjid dan Musholla dalam Rangka Menyambut Bulan Ramadhan 1442 H

“Rencana kenaikan gas LPG 3kg ada baiknya dikaji kembali mengingat ekonomi masyarakat yang belum pulih. Kenaikan ini akan memberatkan masyarakat berpenghasilan rendah,” ujar AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menambahkan, saat ini beban masyarakat sudah berat.

Selain itu, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti juga mengatakan bahwa pengalihan subsidi sebaiknya menunggu hingga masyarakat mulai stabil ekonominya.

“Gap harga yag sangat tinggi harus menjadi perhatian peruntukannya. Misalnya pelaku usaha kuliner dengan modal di atas seratus juta, tidak boleh menggunakan gas LPG bersubsidi,” kata AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Baca Juga: Peluang Prabowo-Puan Kuat di Pilpres 2024, Pengamat: Bisa saja Megawati Usung Ganjar Pranowo

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti berharap,pemerintah fokus terlebih dahulu pada data penerima subsidi tunai.

Pasalnya, program subsidi tunai saat ini banyak salah sasaran penerima. Oleh karena itu, harus segera dievaluasi.

“Lebih baik pemerintah fokus dahulu pada penerima subsidi tunai. Karena program ini banyak yang salah sasaran ini yang harus segera dievaluasi. Data terintegrasi sangat penting untuk menghindari salah sasaran,” usul AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyebut, bahwa di lapangan banyak ditemukan fakta bahwa BLT UKM faktanya penerima banyak yang tidak memiliki usaha.

Baca Juga: Terkait Fenomena di Langit Blitar Pasca Gempa, LAPAN: Mirip Ketika Kita Main Gelembung Sabun

“Jadi akhirnya menjadi sangat konsumtif, sedangkan pelaku usaha mikro yang sesungguhnya malah tidak dapat bantuan,” tutur AA LaNyalla Mahmud Mattalitti.

Sebelumnya, pemerintah berencana menaikan tarif listrik mulai dari Rp18.000 hingga Rp101.000 per bulan berdasarkan golongan.

Begitu pula dengan tariff LPG 3Kg. Terdapat selisih kurang lebih Rp6.000 per kg antara harga LPG bersubsidi tabung 3 Kg dengan LPG non subsidi tabung 12 Kg.

Apabila mengikuti harga pasar yang normal, umumnya harga LPG 3 Kg akan naik menjadi sekitar Rp37.000.

Baca Juga: Gunakan Teknologi Tinggi Dalam Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Menhub: Perlu Adanya Transfer Knowledge

Meski demikian, pemerintah belum menetapkan kapan penyesuaian tarif baru segera diberlakukan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler