PR TASIKMALAYA – Politisi Ferdinand Hutahaean menanggapi pernyataan Hidayat Nur Wahid perihal Presiden Jokowi terkait Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
Permintaan Hidayat Nur Wahid yang mengusulkan pemerintah untuk mengubah pasal-pasal karet dalam UU ITE dan meminta untuk membubarkan “buzzer”.
Melihat sikap Hidayat Nurwahid, Ferdinand Hutahaean merasa kaget hingga mengungkapkan seolah baru mengetahui bahwa mereka lemah.
Hal ini disampaikan Ferdinan Hutahaean dalam cuitan Twitter @FerdinandHaean3 pada Kamis, 11 Februari 2021.
“Saya baru tau ternyata kalian semua lemah, cemen dan lebay serta bukan petarung,” tulis Ferdinand Hutahaean seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Twitter @FerdinandHaean3.
Mantan kader Partai Demokrat ini menilai politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan untuk beradu argumen.
Sebelum ini, Ferdinand Hutahaean menilai Hidayat Nur Wahid sebagai orang yang tidak siap berbeda, serta hanya ingin didengar.
“Tidak mampu adu argumen, tidak siap berbeda,” ujar Ferdinand Hutahaean.
“Begitulah kalian pak HNW, hanya ingin didengar, hanya ingin bersuara sepihak, hanya boleh bicara tapi tak boleh didebat,” tambahnya.
Baca Juga: Soal 'Buzzer Kebenaran', Ferdinand Hutahaean Singgung Ketakutan Gerakan Anti Pancasila
Sebelumnya, Hidayat Nur Wahid yang juga Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat(MPR) dalam cuitan Twitter @hnurwahid pada Kamis, 11 Februari 2021.
Baca Juga: Buat Artikel Soal Buzzer, Ferdinand Hutahaean: Aku Memilih Jadi Buzzer Kebenaran!
Menyarankan membubarkan buzzer dan mengubah pasal–pasal “karet” dalam UU ITE agar rakyat tidak takut menyampaikan kritik.
“Maka kalau memang serius&tulus minta dikritisi, dan agar beda dengan Uganda, mestinya pemerintah (bersama DPR)ubah pasal-pasal karet dalam UU ITE,” ucap Hidayat Nur Wahid.
“Menghapus anggaran dari APBN untuk influencer, membubarkan buzzerRp/influencerRp yang membuat Pak Kwiek/Rakyat “takut” menyampaikan kritik,” tambahnya.
Baca Juga: Sebut FPI dan HTI Jatuh, Ferdinand Hutahaean: Akhirnya Tumbang karena ‘Buzzer Kebenaran’
***