Hasil Studi Terbaru: Imunitas yang Kuat Dapat Bertahan Sampai 8 Bulan bagi Penyitas Covid-19

14 Januari 2021, 10:45 WIB
Ilustrasi corona virus/Pixabay/mohamed Hassan /

PR TASIKMALAYA - Seorang yang mampu bertahan dari Covid-19 atau disebut penyitas Covid-19 akan memiliki imunitas yang kuat dari virus corona yang bisa bertahan 8 bulan ke depan setelah orang tersebut terinfeksi.

Imunitas yang dibentuk oleh penyitas Covid-19 tersebut berdasarkan sebuah studi terbaru yang juga ditafsirkan sebagai kemungkinan akan terbentuknya suatu imun terhadap virus oleh peneliti.

Seorang peneliti di La Jolla Institute for Immunology di California bernama Shane Crotty menyebutkan bahwa dengan studi terbarunya bisa mengurangi ketakutan mengenai efektivitas vaksin Covid-19.

Baca Juga: BREAKING NEWS! Syeikh Ali Jaber Telah Menutup Usia pada Hari ini

"Awalnya ada banyak kekhawatiran bahwa virus ini mungkin tidak menimbulkan banyak memori. Sebaliknya, memori kekebalan terlihat cukup baik," ungkap Crotty dikutip dari PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara seperti dilansir laman Technology Review, Senin 11 Januari 2021

Berdasarkan dari hasil riset yang telah diteritkan pada 6 Januari di jurnal Science cukup kontras dengan studi yang sebelumnya telah dilakukan.

Dalam Studi yang telah dilakukan sebelumnya meneliti dan menyatakan bahwa imunitas Covid-19 berumur penden dan menempatkan jutaan penyintas pada risiko bisa terinfeksi ulang.

Namun, berdasarkan dari studi terbaru yang telah dilakukan menunjukan bahwa adanya infeksi ulang seharusnya hanya jadi masalah kecil bagi sebagian orang yang telah mengembangkan imunitasnya baik melalui infeksi awal atau vaksinasi.

Baca Juga: ShopeePay Bagikan Lima Inspirasi Resolusi Tahun 2021

“Sebagian kecil penyintas memang tidak memiliki kekebalan yang tahan lama. Tetapi vaksinasi harus mengimbangi masalah itu dengan memastikan kekebalan kawanan pada populasi yang lebih besar,” tuturnya.

Studi yang dilakukan dengan memngambil sampel darah dari 185 pria yang telah pulih dari virus Covid-19 dinyatakan sebagian besar diantaranya terinfeksi ringan meskipun terdapat sampel yang dirawat di rumah sakit sebanyak 7 persen.

Dalam penelitian ini setiap peserta memberikan satu sampel darah antara enam hari serta delapan bulan setelah mereka mengalami gejala awal dan sebanyak 43 sampel diambil setelah enam bulan.

Dari hasil pengambilan sampel kemudian diuji oleh tim dengan menjalankan penyelidikan dan mengukur mengenai tingkat beberapa afen imunologi yang bekerja untuk mencega infeksi ulang.

Baca Juga: Jadwal Tayang Thailand Open 2021 Hari Ketiga, Berikut Perwakilan Indonesia yang Masih Bertahan

Hasil yang dilakukan oleh tim menunjukan antibodi (yang menandai patogen untuk dihancurkan oleh sistem kekebalan atau menetralkan aktivitasnya), sel B (yang membuat antibodi), dan sel T ( yang membunuh sel yang terinfeksi).***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler