Ingatkan Mensos Risma Untuk Kerja Berdasarkan Data, Fahri Hamzah: Tolong Jangan Sia-siakan Waktu

6 Januari 2021, 14:40 WIB
Fahri Hamzah (kanan) mengkritik aksi blusukan Risma (kiri) saat menjabat sebagai Mensos, /Dok. Instagram @tri.rismaharini dan @fahrihamzah.

PR TASIKMALAYA - Kata 'Mensos' dan 'Risma' sempat menjadi trending selama beberapa hari lantaran menjadi kata yang paling banyak ditulis dalam cuitan masyarkat Indonesia di media sosial Twitter.

Banyak pihak termasuk para pengamat politik, politikus bahkan pejabat pemerintah menyorot kerja Tri Rismaharini sebagai Menteri Sosial baru yang dilantik pada akhir Desember lalu menggantikan Juliari P Batubara.

Salah satu pihak yang menuliskan cuitan engan menggunakan kata Mensos dan Risma adalah politikus sekaligus mantan Anggota DPR RI periode 2014-2019 Fahri Hamzah.

Baca Juga: Ditawari Jadi Pemeran Utama, Lee Kwang Soo Dikabarkan akan Bintangi Drama Fantasi Baru

Dalam cuitannya yang diunggah pada Rabu, 6 januari 2021 Fahri menyampaikan beberap pesan dan himbauannya terhadap Mensos Risma dan para staffnya terkait kerja Mensos Risma yang diketahui blusukan di wilayah Jakarta selama beberapa waktu terakhir.

Fahri menghimbau Risma untuk bekerja berdasarkan data karena berbagai krisis yang terjadi di sosial masyarakat Indonesia telah terjadi dalam jangka waktu yang cukup panjang apalagi di daerah terpencil dan pedesaan.

Ia juga lantas menyebut bahwa memang tidak dapat dipungkiri masyarakat miskin kota lebih berbahaya karena terkontaminasi oleh kepentingan politik dan adanya kelas mengah yang advokasi, namun ia tetap menegaskan bahwa Menteri Risma harus bekerja berdasarkan data.

Baca Juga: Jelang Pensiun Kapolri Surati Presiden tentang Penggantinya, Moeldoko: Namanya Sudah Ada

“Gini deh, Kalian sampaikan ke bu Mentri, krisis ini akan panjang. Karena ketimpangan, kemungkinan di daerah terpencil akan makin sulit," tulis Fahri sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Twitter @Fahrihamzah Rabu, 6 Januari 2021.

Tapi, orang desa gak ribut. Memang yg bahaya orang miskin kota, ada politik ada kelas menengah yg advokasi. Tapi kerja pakai data,” sambungnya.

Selain itu, Fahri juga menjelaskan bahwa jika telah ada data, maka pekerjaan Menteri akan diteruskan dengan kerja kolaboratif dengan instansi dan berbagai lembaga pemerintahan untuk melakukan eksekusi permasalahan secara massif melalui jalur struktural.

Baca Juga: Netizen Duga Blusukan Risma hanya Drama, Ossy Dermawan: Warganet Bisa Bantu Temukan Harun Masiku

“Kalau ada data, analisa, keluar konsep, lapor presiden, hearing di @DPR_RI muncul kritik, muncul koreksi, publik nimbrung lalu bikin kesimpulan akhir, lalu eksekusi secara massif nasional melalui jalur2 struktural. Barulah masalah selesai. Itu kerja negara bukan kerja media,” tulis Fahri lagi.

Pada cuitan terakhirnya Fahri juga tak lupa mendoakan para pejabat pemerintah yang bekerja untuk rakyat tetap menggunakan ilmu.

Ia juga lantas memperingatkan para pejabat untuk tidak menganggap sibuk sebagai sukses dan citra merupakan kinerja. Karena menurutnya saat ini situasi masyarakat Indonesia semakin sulit sehingga jangan sia-siakan waktu yang ada.

Baca Juga: Fadli Zon Kedapatan Like Konten Pornografi di Twitter, Muannas: Hukuman Tuhan Dibukakan Aibnya

“Kita doakan siapapun yg memberi hatinya kepada rakyat jadi pemimpin di negeri ini. Tapi tolong juga pakai ilmu. Kerja pakai konsep dan jangan tiba masa tiba akal, sibuk dianggap sukses dan citra dianggap kinerja. Situasi sulit, uang makin sedikit tolong jgn sia2kan waktu. Tks.,” pungkas Fahri Hamzah.

***

 

Editor: Tita Salsabila

Tags

Terkini

Terpopuler