Satgas Bungkam atas Dugaan Angka Kematian Covid-19 Jauh Lebih Tinggi Dibandingkan dengan Data Resmi

16 Desember 2020, 16:42 WIB
Ilustrasi virus corona. /Pixabay/PIRO4D

PR TASIKMALAYA – Terjadi peningkatan angka pemakaman sebesar 61 persen di Jakarta selama masa pandemi Covid-19.

Peningkatan tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan sepuluh bulan pertama di tahun 2020, jika dibandingkan dengan lima tahun terakhir.

Mengejutkannya, bahkan berdasarkan sebuah studi terbaru menyatakan bahwa jumlah kematian akibat virus corona di Indonesia angkanya jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang ditunjukkan di dalam data resmi.

Baca Juga: Pendukung Rizieq Shihab Datangi Polres, Ridwan Kamil: Tahan Diri, Hukum akan Tentukan Keadilan

Studi yang dilakukan oleh Unit Penelitian Klinis Eijkman-Oxford, melakukan analisis terhadap data pemerintah yang menunjukkan bahwa terdapat lebih dari 16.000 penguburan yang terjadi antara Januari hingga Oktober 2020 di Jakarta.

Data tersebut menunjukan bahwa, angka penguburan tersebut lebih tinggi jika dibandingkan dengan angka rata-rata yang terjadi dalam lima tahun terakhir (2015), yang mana angka tersebut murni merupakan angka penguburan kematian akibat Covid-19.

“Catatan penguburan menunjukkan, adanya peningkatan secara substansial akibat pandemic Covid-19 yang sedang berlangsung,” pungkas Iqbal Elyazar selaku Ketua Ahli Biostatistik seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Lebih lanjut, Dicky Budiman selaku ahli epidemiologi Universitas Griffith Australia menyatakan, skala pandemi menjadi lebih buruk setelah hampir sepuluh bulan.

Baca Juga: Yakin Hukum Berlaku Adil, Ridwan Kamil Minta Pendukung HRS Tahan Diri

“Setelah hampir 10 bulan, skala pandemi menjadi lebih buruk dan lebih serius seperti yang terlihat dari data penguburan,” jelasnya berdasarkan penelitian terbaru yang sedang digarap olehnya.

Lebih lanjut, Dicky mempertanyakan keakuratan data statistik yang digunakan oleh Indonesia. Pasalnya, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang memiliki tingkat pengujian virus corona terendah untuk ukuran populasi.

Berdasarkan laporan Reuters pada bulan April, terdapat 40 persen lonjakan data pemakaman di bulan Maret.

Hal tersebut menjadi indikasi bahwa kematian yang disebabkan oleh Covid-19, jumlahnya kemungkinan jauh lebih besar dibandingkan dengan yang dilaporkan di dalam data resmi.

Baca Juga: Polri Pastikan Rekontruksi Baku Tembak Polisi vs Laskar FPI Transparan dan Sesuai Fakta

Menanggapi hal tersebut, pihak Satgas Nasional Covid-19 Jakarta tidak bersedia untuk mengomentari hasil studi tersebut.

Berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Kawal Covid-19, yang merupakan lembaga independen menunjukan, per tanggal 13 Desember terdapat 8.541 kasus kematian yang disebabkan oleh Covid-19 secara nasional.

Studi tersebut menjadi indikasi bahwa, jumlah kematian sebenarnya bisa lebih tinggi 38 persen dibandingkan dengan data resmi yang dilaporkan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler