Efektif, Tidak Ada Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya Selama PSBB

- 10 Mei 2020, 20:40 WIB
WALI Kota Tasikmalaya Budi Budiman.*
WALI Kota Tasikmalaya Budi Budiman.* //Asep MS

PIKIRAN RAKYAT - Selama pelaksanaan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) tren pelanggaran masyarakat  relatif berkurang dari hari ke hari. Hasilnya selama pelaksanaan PSBB tidak ada lagi kasus positif covid-19 di Kota Tasikmalaya.

"Ini yang perlu kita banggakan dan pertahankan. Namun juga bukan berarti sudah selesai, ini merupakan langkah awal yang baik dan seluruh masyarakat di Kota Tasikmalaya harus tetap patuh aturan selama PSBB," ujar Walikota Tasikmalaya Budi Budiman kepada wartawan, Minggu, 10 Mei 2020.

Adapun menurut Budi, jenis pelanggaran yang paling sering terjadi selama PSBB adalah warga tak mengenakan masker. Selain itu, masih ada pengemudi kendaraan bermotor yang berboncengan. "Kebanyakan masker dan kendaraan yang berboncengan," kata Budi.

Baca Juga: LIPI Sebut Memang Bukan Hal yang Aneh Jika Virus Corona Bisa Ditemukan dalam Sperma Laki-laki

Kendati demikian lanjut Budi, petugas di lapangan terus berusaha mengingatkan agar warga mematuhi aturan selama PSBB. Jika ada warga yang tak menggunakan masker, petugas akan meminta untuk kembali atau memutar arah.

Sementara untuk sepeda motor yang berboncengan, Budi menyebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya memberikan sedikit keringanan. "Selama yang berboncengan tinggal di satu alamat sesuai KTP,  petugas akan mengizinkan mereka. Tapi kalau beda, kita harus turunkan satu," kata dia.

Budi juga menambahkan, penerapan PSBB di Kota Tasikmalaya sudah berdampak pada kasus Covid-19. Sejak penerapan PSBB pada 6 Mei, tak ada penambahan pasien positif Covid-19.

Baca Juga: Malam 17 Ramadhan di Tasikmalaya Justru Diwarnai Viralnya Video Penginjakan Alquran, Pelaku Diciduk

Namun, ia khawatir, dengan adanya kebijakan pemerintah pusat mengizinkan moda angkutan beroperasi kembali. Kebijakan itu dinilai dapat membuat kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya kembali meningkat. 

"Mudah-mudahan tim di lapangan tetap tegas. Karena meski angkutan beroperasi, mudik tetap tidak boleh," kata dia.

Kendati demikian lanjut Budi, teknis penyekatan di lapangan tak sederhana. Ketika terdapat pemudik dari zona merah, tak mungkin petugas menyuruh orang itu kembali ke daerahnya. Sementara, para pemudik akan selalu mencari jalan untuk kembali.

Baca Juga: Malam 17 Ramadhan di Tasikmalaya Justru Diwarnai Viralnya Video Penginjakan Alquran, Pelaku Diciduk

"Kita tetap melarang. Tapi petugas lapangan juga harus bijaksana," kata dia.

Budi juga mengingatkan, yang dibutuhkan untuk mengatasi pandemi Covid-19 adalah kesadaran kolektif. "Sebab, jumlah petugas di lapangan tidak sebanding dengan jumlah warga yang ada. Jika warga tidak sadar, usaha petugas akan menjadi sia-sia," katanya.*** 

Editor: Gugum Rachmat Gumilar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x