Soal Kesultanan Selaco Tasikmalaya, Dana Keuangan Bukan dari Para Pengikutnya

- 20 Januari 2020, 08:02 WIB
Kesultanan Selaco di Tasikmalaya.*
Kesultanan Selaco di Tasikmalaya.* /Kabar Priangan/

PIKIRAN RAKYAT - Setelah ramai muncul berbagai kerajaan, Kesultanan Selaco yang ada di Tasikmalaya juga kini terkuak.

Diketahui bahwa Kesultanan tersebut telah berdiri dari tahun 2004.

Dengan dipimpin oleh pria asal Parung Ponteng, Rohidin yang saat ini tinggal di kediamannya di Perum Kopo Mangkubumi, Tasikmalaya. 

Baca Juga: Diakui telah Mendapat Lisensi PBB, Kesultanan Selaco Tasikmalaya Berdiri dari Tahun 2004

Kesultanan itu diakui telah mendapat lisensi dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Ia juga mengakui bahwa kegiatan yang dilakukan di Kesultanan Selaco dilakukan secara terbuka dan tidak sembunyi-sembunyi.

Masyarakat setempat yang berdampingan dengan kesultanan tersebut pun telah mengakui keberadaan Kesultanan Selaco.

Rohidin mengakui bahwa Kesultanan Selaco telah mencoba membuka diri dengan khalayak publik dari awal berdiri hingga saat ini.

Baca Juga: 8 Bahaya Mengonsumsi Mi Instan, selain Menaikkan Berat Badan

"Kami dari Kesultanan selama ini membuka diri dengan khalayak umum. Artinya tidak ada satupun yang kami tutupi terkait kesultanan kami kepada kepada publlik karena yang kami lakukan lebih kepada pelestarian warisan seni dan budaya. Sedangkan untuk negara bagi kami NKRI harga mati," ujarnya saat ditemui awak media pada Sabtu 17 Januari 2020.

Dalam hal pembangunan dan kegiatan Kesultanan, Rohidin menyatakan bahwa keuangan bukan didapat dari para pengikutnya.

Ia mengatakan bahwa ada sumber pendanaan sendiri yang berasal dari Sertifikat Phoenix melalui seorang grantor bernama M Bambang Utomo.

Baca Juga: Sempat Terhalang Bencana Banjir dan Longsor, Jemaah Umrah di Bogor Akhirnya Bisa Berangkat

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari laman Kabar Priangan, selama ini proyek Phoenix merupakan uang yang berasal dari luar negeri, tepatnya di Bank Swiss, lalu kemudian bisa diambil oleh seorang grantor.

Dengan dana tersebut, Kesultanan mampu menyejahterakan para pengikutnya dan juga para pejabat yang ada di dalamnya.

"Sebelumnya selama ini proyek Phoenix itu sekarang dikuasai oleh negara. Para Pemimpin negara Indonesia pasti tahu sekarang ini," tukas Rohidin.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Kabar Priangan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x