Namun, hanya sembilan ruangan yang memiliki tekanan negatif dan sisanya 33 ruangan bertekanan biasa.
Ruangan yang bertekananan negatif itu ujar dia, dikhususkan untuk pasien dengan gejala berat. Sementara 33 ruangan lainnya bersifat fleksibel.
"Artinya ketika datang pasien dari satu klaster, bisa ditempatkan bersama di satu kamar ruangan itu. Maksimal bisa menampung sampai 60 pasien kalau dari satu klaster. Kalau dari klaster berbeda, itu harus dipisahkan," katanya.
Baca Juga: Kolaborasi dengan Penyanyi asal Singapura, Weird Genius Rilis Lagu Terbaru
Meski keterisian ruang isolasi sudah hampir penuh ujar Dudang, RSUD dr Soekardjo hingga saat ini masih sanggup menangani pasien dengan kondisi yang ada.
Pihak rumah sakit juga dalam waktu dekat berencana menambah kapasitas ruang isolasi. Namun, ia belum bisa memastikan kapan rencana itu akan terealisasi.
"Karena bisa kita kondisikan dulu dengan yang ada saat ini. Kita juga kan harus melayani pasien lain. Untuk menambah itu kan tak bisa hanya satu lantai, tapi satu gedung agar tak terjadi penularan di tempat itu," kata dia.
Sementara itu, Kasus Covid-19 di Kota Tasikmalaya masih terus mengalami peningkatan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, dari total 667 kasus terkonfirmasi positif Covid-19, 254 orang di antaranya masih terus menjalani isolasi.
Baca Juga: Kasus Edhy Prabowo, Sekjen Gerindra Sampaikan Permohonan Maaf pada Jokowi dan Nelayan
"Sementara, ketersediaan ruang isolasi di sejumlah fasilitas kesehatan yang ada memiliki batasan," ujar Dudang.*** (Asep M Saefuloh / Pikiran Rakyat)