Pulihkan Ekonomi Pascapandemi Covid-19, Ridwan Kamil Ajak Jepang Investasi di Jawa Barat

- 19 November 2020, 09:30 WIB
Pertemuan virtual Gubernur Jabar Dengan Gubernur Prefektur Shizuoka.
Pertemuan virtual Gubernur Jabar Dengan Gubernur Prefektur Shizuoka. //jabarprov.go.id/

PR TASIKMALAYA – Pemerintah Jawa Barat terus menggenjot perekonomian daerah dengan meningkatkan nilai investasi dan kerja sama.

Pada Rabu, 18 November 2020, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengadakan pertemuan virtual dengan Gubernur Prefektur Shizuoka, Jepang, Heita Kawakatsu, untuk turut mengembangkan potensi tujuh ekonomi baru Jabar pascapandemi Covid-19 pada 2021.

Pertemuan itu dilakukan secara virtual di Gedung Pakuan Kota Bandung.

Baca Juga: Fitur 'Pesan Hilang Otomatis' dari WhatsApp Sudah Bisa Digunakan di Seluruh Dunia

"Tahun 2021 kami akan melakukan konsep ekonomi baru. ada tujuh yang akan kami fokuskan, kami harap ada peran serta dari sister province Shizuoka," ucap Gubernur.

Tujuh potensi ekonomi beru pasca Covid-19 di Jabar di antaranya meraup peluang investasi perusahaan yang pindah dari Tiongkok, swasembada pangan, swasembada teknologi, mendorong peluang bisnis di sektor kesehatan.

Kemudian digital ekonomi, penerapan eknomi berkelanjutan, dan terakhir pariwisata lokal.

Kang Emil sapaan akrabnya menuturkan, pihaknya siap memfasilitasi investor dari Shizuoka yan akan berinvestasi di Jabar. Hingga saat ini, meski dalam situasi pandemi Covid-19, Jabar masih menjadi destinasi yang menarik bagi investor.

Baca Juga: Indonesia’s Chemical 4.0, Kemenperin Dorong Industri Petrokimia Berbasis Energi Terbarukan

Diketahui, dalam periode Januari-September 2020 (triwulan ke III-2020) Jabar menempati peringkat pertama realisasi investasi Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) di Indonesia dengan nilai total Rp 86,3 triliun.

"Sekarang kami banyak kedatangan investor yang pindah dari Tiongkok. Jika ada dari Shizouka yang mau berinvestasi, kami akan memfasilitasi," katanya.

Selanjutnya, Ia berpendapat, tingginya minat investor menanamkan modal di Jabar tidak lepas dari iklim investasi yang baik, kapsitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni, dan insfrastruktur yang akseptabel.

"Kami menjadi provinsi dengan investasi tertinggi (di Indonesia). Kami mendapat survei bahwa Jabar nilai kompetitifnya tinggi dan didukung pula oleh insfrastrktur yang memadai," imbuhnya.

Baca Juga: HRS Disebut Ingin Berdialog dengan Pemerintah Sejak 2017, Haikal: Tak Ada Rekonsiliasi dari Istana

Selain itu, Pemerintah Daerah Jawa Barat juga fokus mengembangkan ekonomi pangan. Di mana, lahan yang tidak produktif akan digarap agar memiliki nilai ekonomi.

Gubernur mengajak Shizouka agar terlibat dalam pengembagan potensi ekonomi di Jabar ini guna membawa teknologi pangan yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Jabar.

"Bisa dimanfaatkan oleh pengusaha Shizouka dengan membawa teknologi pangan dan bisa dipasarkan untuk kebutuhan pangan domestik kami," ucap Gubernur.

"Pasca Covid-19 kami juga akan fokus memperbaiki sistem kesehatan, kami dalam 20 tahun membutuhkan minimal 25 rumah sakit baru. Jika dan pengusaha Shizouka di bidang kesehatan, kami akan fasilitasi," sambugnya.

Baca Juga: Sebut Kerumunan Massa Banyak Terjadi di Kota Lain, Sekjen HRS: Anies Dipanggil, Gubernur Lain Engga?

Selain itu, Ridwan Kamil juga menawarkan kerja sama di bidang teknologi, ekonomi digital, dan pariwisata lokal.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Jabarprov.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah