Pulau Asmara, Kisah Cinta di Danau Situ Patenggang, Bandung

4. Naik Perahu: Rp10.000 – Rp 20.000/orang

5. Sewa perahu: Rp150.000/keluarga

6. Sepeda air: Rp40.000

Baca Juga: Wisata Alam Air Terjun Hits di Tasikmalaya, Ada yang Disebut Replika Green Canyon

Lokasi Danau Situ Patenggang mudah diakses, terutama jika Anda datang dari pusat kota Bandung. Jaraknya sekitar 47 km, dan perjalanan biasanya memakan waktu sekitar 1-2 jam. Anda dapat mengambil rute melewati Kota Ciwidey melalui Tol Soreang-Pasir Koja dan Soreang-Jalan Raya Ciwidey.

Danau Situ Patenggang buka mulai pukul 9.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, baik pada hari biasa maupun akhir pekan. Pagi adalah waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini karena udara masih segar, suasana tenang, dan jumlah pengunjung lebih sedikit.

Danau Situ Patenggang terkenal dengan hamparan luasnya, mencakup 45.000 hektar, dan ketinggian sekitar 1600 mdpl. Terletak di bawah Gunung Patuha, lingkungannya masih sangat alami dan hijau, sempurna untuk meredakan stres dan kelelahan.

Ada sebuah legenda menarik yang terkait dengan Danau Situ Patenggang. Konon, ini adalah tempat cinta abadi antara Ki Santang dari Kerajaan Pajajaran dan Dewi Rengganis dari Kerajaan Majapahit. Mereka saling mencari dan akhirnya bertemu di sini, di tempat yang sekarang dikenal sebagai Batu Cinta Situ Patenggang. Dewi Rengganis meminta Ki Santang untuk membuat perahu yang berubah menjadi Pulau Asmara atau Sasaka, yang menjadi saksi bisu atas kekuatan cinta mereka. Meskipun ini hanya mitos dan legenda, tetapi kisahnya tetap menggetarkan hati.

Baca Juga: Bingung Habiskan Waktu Weekend? Ini 5 Destinasi Wisata Tasikmalaya yang Bisa Anda Kunjungi

Danau Situ Patenggang juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas, termasuk area parkir, toilet, mushola, restoran, gazebo, tempat penginapan, toko oleh-oleh, toko buah, dan lainnya. Semua ini dirancang untuk menjadikan kunjungan Anda lebih nyaman.