Komentar Soal 'Maneh' Jadi Sorotan, Ternyata Pernah Dukung Ridwan Kamil! Ini Klarifikasi sang Gubernur Jabar

- 16 Maret 2023, 21:21 WIB
Simak berikut klarifikasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal komentar warganet yang menyebut dirinya ‘maneh’.
Simak berikut klarifikasi dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil soal komentar warganet yang menyebut dirinya ‘maneh’. /Instagram @ridwankamil

PR TASIKMALAYA – Seorang guru honorer SMK di Cirebon, Jawa Barat ini menjadi sorotan setelah berkomentar dengan kata ‘maneh’ di Instagram Gubernur Jawa Barat. Ternyata seorang guru tersebut pernah menjadi pendukung Ridwan Kamil sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat.

Komentar tersebut dilontarkan oleh seorang guru honorer SMK Cirebon bernama Muhammad Sabil Fadilah pada unggahan video Ridwan Kamil saat sedang melakukan zoom bersama siswa SMP Tasikmalaya.

Unggahan video Ridwan Kamil di Instagram pribadinya saat melakukan zoom tersebut pada Rabu, 15 Maret 2023. Dalam kegiatan zoom tersebut, Gubernur Jawa Barat itu memberikan apresiasi kepada para siswa karena patungan membantu membelikan sepatu baru untuk teman kelasnya.

Ketika kegiatan zoom berlangsung, Ridwan Kamil Nampak memakai jas berwarna kuning yang mengundang komentar dari seorang guru SMK bernama Sabil tersebut. 

Baca Juga: Tes IQ: Kakeknya Lagi Galau Nih, Tapi Coba Perhatikan Ternyata Ada 3 Perbedaan di Sana, Ayok Dicari!

“Dalam zoom ini, maneh teh keur jadi gubernur jabar atau kader partai atau pribadi @ridwankamil??? (Dalam zoom ini, kamu lagi jadi gubernur atau kader partai atau pribadi?),” kata Sabil dalam tulisan komentarnya.

Komentar dari Sabil tersebut langsung mendapatkan reaksi dari Ridwan Kamil yang membalas: “Ceuk maneh kumaha? (Kata kamu gimana?). Kemudian tanda pin langsung diberikan dalam komentar tersebut.

Setelah komentarnya diberikan pin, Sabil pun menjadi sorotan dari para warganet lainnya. Pasalnya, setelah memberikan komentar tersebut Sabil langsung diberikan sanksi keras dipecat dari sekolah tempat ia mengajar.

Lontaran komentar soal ‘maneh’ tersebut dianggap sebagai kritikan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang guru karena dianggap melanggar kode etik guru dari segi tutur kata bahasa.

Baca Juga: Tes IQ: Bandingkan dan Temukan Apa yang Beda dari Dua Karyawan Mebel, Buktikan Bahwa Kamu si Paling Jenius

Namun, perlu diketahui sebagai informasi ternyata Sabil pernah menjadi pendukung Ridwan Kamil sebelum menjadi Gubernur Jawa Barat.

“Wilujeng Kang Emil @ridwankamil atas perolehan suara tertinggi QC Pilkada Jabar. Mugia amanah, mugia janten Maulana nu Sholeh, omat ka rakyat, omat ka Gusti Agung. Tong hilap, program nikah gratis, dan gratis pendopo bwt resepsi diantosan sa-jabar (Selamat Kang Emil atas perolehan suara tertinggi QC Pilkada Jabar. Semoga amanah, semoga jadi pemimpin yang Sholeh, ingat ke rakyat, ingat ke Allah swt. Jangan lupa program nikah gratis, dan gratis pendopo buat resepsi ditunggu se-Jawa Barat),” kata Sabil dalam unggahan di Instagram pribadi @sabilfadhillah pada tahun 2018.

Komentar soal ‘maneh’ dalam bahasa Sunda memiliki arti ‘kamu’ menjadi ramai diperbincangkan warganet, dan menuai banyak persepsi dan komentar dari warganet lainnya.

“Sang guru merasa mereka masih dekat karena dulu pernah dekat pas masa kampanye, sang politikus sudah merasa tidak dekat karena sudah tidak ada gunanya setelah dapet suara, manis habis sepah dibuang,” ujar salah satu komentar warganet di Instagram pribadi @sabilfadhillah baru-baru ini tahun 2023.

Baca Juga: Prediksi The Glory Season 3 dan Apa Saja yang Diharapkan, Akankah Dirilis?

Terlepas dari polemik masalah komentar soal ‘maneh’ hingga masalah pro-kontra politik yang ada, Ridwan Kamil memberikan klarifikasi soal kata ‘maneh’.

“Mungkin karena yang melakukannya posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik insitusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan,” kata Ridwan Kamil dalam Instagram pribadinya, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.

Mengakhiri klarifikasinya, Ridwan Kamil memberikan pesan untuk selalu bijak dalam bertutur kata di media sosial. Selain dirinya, orang tua dan guru juga punya kewajiban untuk terus menasehati dalam hal kebaikan.

“Apapun itu, di era medsos tanpa sensor ini, Kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kabaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia,” pungkaa Ridwan Kamil dalam klarifikasinya.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Instagram @ridwankamil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x