“Keterserapan (tenaga kerja berkat realisasi investasi) selama pemulihan ekonomi sudah jauh lebih membaik walaupun tidak senormal sebelum pandemi Covid-19,” kata dia.
Pertumbuhan ekonomi di Jawa Barat berangsur membaik, yang awalnya minus 4 persen kini sudah menjadi minus 0,8 persen. Kondisi tersebut dipengaruhi salah satunya berkas tingginya realisasi invetasi di Jabar.
“Pada 2021 ini seharusnya bulan-bulan ini sudah diatas 0 persen atau kembali positif,” ucap dia.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan wilayah yang dipimpinnya masuk menjadi provinsi tertinggi dalam realisasi investasi secara nasional selama pandemi Covid-19.
Tingginya realisasi investasi di Jabar tersebut dipengaruhi beberapa faktor, satu diantaranya selain usaha keras harus dilakuka kepala daerah dalam melobi para investor agar mau berinvestasi di Jawa Barat.
Baca Juga: Lulus dari Stanford University, Maudy Ayunda: I've Graduated!
Faktor lain seperti infrastruktur dan para produktivitas para pekerja asal Jawa Barat pun ternyata sangat berpengaruh terhadap tingginya realisasi invetasi di bumi Pasundan ini.
Menurut Ridwan Kamil, faktor infrastruktur yang ada di Jawa Barat turut mendukung iklim investasi. Infrastruktur di Jabar yang tergolong baik bahkan berkembang menjadikan daya tarik tersendiri bagi para investor.
Seperti Pelabuhan Patimban Subang, Tol Cisumdawu, dan kereta cepat Bandung ke Jakarta. Ini pun masuk dalam perhitungan investor, atau dengan kata lain menjadi lahan bisnis atau ceruk pasar sangat menjanjikan.