Gelombang Tinggi dan Banjir Rob Terjang Pesisir Sukabumi, Terjang Sejumlah Rumah

12 Maret 2024, 18:12 WIB
Ilustrasi - gelombang tinggi yang memicu adanya banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Sukabumi mengakibatkan adanya kerusakan parah pada sejumlah bangunan. /Pixabay/PDPhotos/

PR TASIKMALAYA - Bencana alam berupa gelombang tinggi yang disertai banjir rob terjadi pada Selasa, 12 Maret 2024 di sebagian wilayah pesisir Kabupaten Sukabumi. Hal itu menyebabkan adanya kerusakan di beberapa bangunan rumah.

Kasat Polairud, AKP Tenda Sukendar menyatakan bahwa beberapa bangunan di pesisir pantai berupa rumah dan warung harus mengalami kerusakan cukup parah akibat kerasnya gelombang.

Meski demikian, dirinya dapat memastikan bahwa insiden tersebut tidak memakan korban, baik korban yang mengalami luka-luka ataupun korban jiwa.

“Tidak ada korban jiwa maupun luka pada kejadian ini, hanya saja sejumlah rumah dan warung yang berada di pesisir rusak, bahkan beberapa diantaranya terseret ombak,” katanya pada 12 Maret 2024, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara.

Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Witir dalam Latin dan Terjemahannya

Lebih lanjut, Tenda menjelaskan bahwa gelombang tinggi tersebut kemudian menjadi pemicu utama adanya banjir rob di sejumlah daerah, seperti Pantai Ujung Genteng, Kecamatan Ciracap dan Kampung Katapang Condong, Patuguran.

Tak hanya itu, salah satu pantai wisata yang paling sering didatangi pengunjung juga terkena dampak banjir rob tersebut, tepatnya di Pantai Citepus, Kecamatan Palabuhanratu.

Selain melakukan proses evakuasi, Tenda menjelaskan bahwa pihaknya tengah melakukan pendataan untuk mengetahui secara pasti jumlah bangunan yang rusak akibat gelombang tinggi tersebut.

“Hingga saat ini kami masih melakukan pendataan terhadap jumlah bangunan yang rusak terdampak gelombang tinggi dan banjir rob,” katanya menambahkan.

Baca Juga: Niat Ngabuburit, Dua Siswi SD di Tasikmalaya Kecelakaan Hingga Nyangkut di Atap

Pendataan dilakukan menurut Tenda dengan berkoordinasi langsung bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi.

Untuk melakukan pendataan jumlah bangunan rusak atau untuk mengukur dampak dari insiden tersebut, Tenda menyebut bahwa pihaknya akan melakukan proses inventarisasi secara eksplisit di sepanjang pesisir yang terbentang dari Ujung Genteng hingga Cibangban yang berbatasan langsung dengan Provinsi Banten.

“Kami masih menginventarisasi dampak kerusakan akibat gelombang tinggi dan banjir rob. Kami bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sukabumi,” ucapnya.

Atas insiden ini, Tenda menghimbau agar masyarakat dapat lebih waspada dan hati-hati ketika berada di pesisir pantai. Dengan kondisi cuaca ekstrem masih memungkinkan adanya bahaya gelombang tersebut.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler