Soal HIV AIDS di Jawa Barat: Ridwan Kamil Bantah Pendapat Ruzhanul Ulum Terkait Solusi Poligami!

31 Agustus 2022, 19:12 WIB
Berikut penjelasan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengenai penanggulangan HIV AIDS di Provinsi Jawa Barat. /Kolase foto Instagram @ridwankamil dan @ruzhanul

PR TASIKMALAYA – Beberapa hari ke belakang, jumlah kasus orang terkena HIV AIDS meningkat di kalangan mahasiswa Kota Bandung, Jawa Barat yang ramai diperbincangkan oleh publik.

Jumlah kasus HIV AIDS berjumlah 414 orang, hal tersebut diklarifikasi langsung oleh Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Berdasarkan informasi yang disampaikan oleh Ridwan Kamil di Instagram pribadi (@ridwankamil), 414 jumlah kasus orang terkena HIV AIDS adalah jumlah akumulasi selama 30 tahun.

“414 Kasus HIV di kalangan mahasiswa Kota Bandung itu adalah AKUMULASI data selama 30 tahun (yakni) 1991-2021. Bukan data dalam satu tahun,” kata Ridwan Kamil, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram pribadi @ridwankamil.

Baca Juga: 7 Kekurangan Orang Introvert yang Sangat Merugikan dalam Lingkungan Pergaulan Saat Ini

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Bandung, Jawa Barat menyampaikan fakta bahwa dari 5.943 kasus positif HIV di Bandung selama periode 1991 hingga 2021, 11 persen di antaranya adalah Ibu Rumah Tangga (IRT).

Salah satu pemicunya adalah suami yang melakukan hubungan seks tidak menggunakan pengaman dengan pekerja seks. Selain IRT, 6,9 persen atau 414 kasus terjadi pada mahasiswa.

Menanggapi fenomena tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum atau akrab disapa Uu menegaskan bahwa dalam agama, khususnya Islam, perzinahan memang sangat dilarang.

“Begitu juga Allah SWT tidak akan mengimbau melaksanakan sesuatu apakah itu ibadah sunnah, wajib, kecuali kalau dilaksanakan ada manfaat, mashlahat, kebarokahan, juga kebaikan, termasuk menikah tujuannya ibadah dan berpoligami tujuannya juga ibadah,” ujar Uu Ruzhanul Ulum. 

Baca Juga: Tes IQ: Jenius dan Cerdas? Cari Siapa Pencuri Sebenarnya di antara 4 Orang Bertopeng Ini

Menurut Uu, selain harus ada pemahaman tentang bahaya HIV AIDS, pendidikan seks terhadap masyarakat, penyuluhan dari pemerintah tentang HIV AIDS, dan masyarakat juga harus mempunyai keberanian untuk bersikap.

Karena menurut pandangan Uu, hasrat seksual memanglah hal biologis yang juga manusiawi, namun tetap harus disalurkan dengan cara yang benar sesuai syariat agama.

Berdasarkan pendapat Uu, Ridwan Kamil tidak sependapat dan membantah secara pribadi bahwa poligami bukanlah sebuah solusi untuk menanggulangi HIV AIDS.

“Dan pendapat pribadi Pak Wagub Uu Ruzhanul Ulum terkait poligami sebagai solusi, saya pribadi tidak sependapat. Pemprov Jabar fokus pada kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan dalam penanggulangan HIV AIDS dan IMS di Provinsi Jawa Barat,” kata Ridwan Kamil dalam Twitter pribadinya @ridwankamil.

Baca Juga: Gratis! Job Fair DKI Jakarta, Tersedia Lebih dari 20 Ribu Lowongan Kerja

Adapun kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam penanggulangan HIV AIDS dan IMS dikutip dari Instagram @ridwankamil, sebagai berikut.

1. Melakukan skrining dini Tes HIV pada populasi kunci, ibu hamil pasien TB, Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) baik di layanan maupun secara mobile.

2. Melakukan perluasan layanan konseling tes HIV, layanan perawatan dukungan, dan pengobatan.

3. Melakukan peningkatan kapasitas petugas puskesmas dalam pengembangan layanan test dan treat.

Baca Juga: Simak! Info Lowongan Kerja Jakarta Smart City Posisi UX Researcher

4. Melakukan evaluasi triple eliminasi dengan sasaran ibu hamil yang mengikuti tes HIV, Sifilis, dan hepatitis untuk eliminasi pada bayi lahir dari Ibu positif HIV, Sifilis, dan Hepatitis.

5. Melakukan pemantauan Desentralisasi Obat ARV di 27 kabupaten atau kota di Jawa Barat.

6. Melakukan pemeriksaan viraload bagi ODHA guna melihat evaluasi penggunaan ARV pada ODHA.

7. Melakukan pertemuan yang berkaitan dengan kolaborasi TB HIV.

Baca Juga: Pengaruhi Mental, Inilah 7 Tanda Seseorang Mengalami Rasa Kesepian yang Kronis

8. Melakukan kegiatan pemetaan populasi kunci guna mendapatkan gambaran estimasi populasi kunci.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Tags

Terkini

Terpopuler