BOR di Bandung secara Signifikan Masih Tinggi Meski Lakukan PPKM Darurat, Oded M Danial Jelaskan Hal Ini!

15 Juli 2021, 19:35 WIB
Wali Kota Bandung Oded M Danial menjelaskan soal tingkat BOR di Bandung yang masih saja tinggi padahal sudah dilakukan PPKM Darurat. //Humas Pemkot Bandung

PR TASIKMALAYA - Wali Kota Bandung Oded M Danial mengeluhkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Darurat yang sudah diterapkan selama lebih dari sepekan tidak menurunkan Bed Occupancy Rate (BOR) di Kota Bandung.

Oded M Danial menyoroti BOR atau tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 di Kota Bandung yang masih tergolong tinggi selama PPKM Darurat.

Oded M Danial pun menjelaskan soal BOR rumah sakit di Kota Bandung masih tergolong tinggi padahal sudah PPKM.

Baca Juga: Boy William Kaget, Ternyata Uya Kuya Terpikirkan untuk Menikah dengan Lucinta Luna

“Selain mobilitas warga Kota Bandung yang masih tinggi (selama PPKM Darurat). Urusan BOR juga paling krusial di Kota Bandung karena cukup tinggi,” tutur Oded M Danial dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari siaran pers Humas Pemkot Bandung, Bandung, Kamis 15 Juli 2021.

Menurut Oded M Danial, ada banyak rumah sakit yang bukan hanya milik Pemerintah Kota Bandung di Bandung ini.

Melainkan ada juga rumah sakit swasta dan nasional yang menjadi rujukan rumah sakit penanganan Covid-19.

Baca Juga: Sang Ayah Meninggal Dunia, Krisdayanti Tulis Penyesalan: Maaf Aku Engga Nemenin Papah

Alhasil yang datang ke rumah sakit di Kota Bandung bukan hanya dari warga Kota Bandung sendiri, tetapi banyak juga warga luar Kota Bandung. 

“Terlebih keseharian di Kota Bandung itu penduduknya 2,5 juta kalau malam hari,” kata dia.

Lalu, di siang hari mencapai 4 juta karena ditambah yang datang bekerja ke Bandung. Kondisi ini sangat berpengaruh.

Baca Juga: Ditanya Siapa yang Ingin Ia Tonjok Jika Hal itu Dilegalkan, Uya Kuya ke Boy William: Denise Chariesta! 

Pemprov Jabar Segera Siapkan Rumah Sakit Darurat di Lokasi Ini

Sementara itu sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat saat ini tengah berupaya menekan BOR.

Salah satunya dengan menambah kapasitas ruang-ruang isolasi bagi pasien Covid-19 di pusat isolasi atau bukan di rumah sakit.

Saat ini Pemerintah Daerah Provinsi Jabar segera menyiapkan pusat isolasi baru di asrama mahasiswa Telkom University di Kabupaten Bandung. 

 Baca Juga: Maia Estianty dan El Rumi Tanya Tips Jaga Imun ala Dul Jaelani yang Tetap Sehat Meski Sempat Dikira OTG

Asrama mahasiswa Telkom University di Kabupaten Bandung ini memiliki kapasitas 260 tempat tidur.

“Penyiapan fasilitas isolasi mandiri di asrama Telkom University ini akan dipercepat, karena situasi seperti ini kecepatan sangat diperlukan,” kata Ridwan Kamil dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari siaran pers Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat, Bandung, Kamis, 15 Juli 2021.

Selain itu, Pemerintah Daerah Provinsi Jabar telah bekerja sama dengan PT Pertamina Bina Medika (Pertamedika) IHC akan mendirikan rumah sakit modular yang difungsikan sebagai tempat perawatan pasien Covid-19.

Baca Juga: Maia Estianty dan El Rumi Tanya Tips Jaga Imun ala Dul Jaelani yang Tetap Sehat Meski Sempat Dikira OTG

Rumah sakit modular tersebut rencannya akan didirikan di lahan di bumi perkemahan yang terletak di Jatinangor sebagai lokasi rumah sakit modular.

“Karena bumi perkemahan tersebut memiliki lahan yang cukup luas dan jauh dari permukiman,” tambah dia.

“Lapangan perkemahan Jatinangor di belakang IPDN atau UNPAD itu sudah rata, dan dapat dijadikan rumah sakit darurat,” ucap Ridwan Kamil.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Humas Bandung Press Release

Tags

Terkini

Terpopuler