PR TASIKMALAYA - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Wahidin yang baru saja dilantik atau dikukuhkan bekerja gaspol, langsung ngabret.
Ridwan Kamil menyampaikan hal tersebut saat pengukuhan Kepala BKKBN Jawa Barat Wahidin di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat, 30 April 2021.
“Mohon untuk gaspol saja, karena ini cuma seremoni, langsung ngabret saja apa yang tadi saya titipkan,” tutur Ridwan Kamil dalam siaran pers Humas Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat yang diterima PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Jumat 30 April 2021.
Baca Juga: Dirjen Perhubungan Darat Jelaskan 4 Kerugian Bagi Masyarakat yang Nekat Mudik dengan Travel Gelap
Menurut Ridwan Kamil , saat ini angka kelahiran di Jawa Barat masih tinggi diangka 2,5 persen.
Jumlah penduduk Jawa Barat saat ini tertinggi di Indonesia, dan sangat bisa berpotensi over populasi atau lonjakan jumlah penduduk.
“Dalam teori perencanaan pembangunan sumber masalah itu adalah overpopulasi,” kata dia.
“Pada saat mereka dewasa akan berebut sumber daya, karena hakekatnya pembangunan itu tidak bisa dihentikan, yang bisa itu dikendalikan,” ucap dia.
Proporsi jumlah penduduk dengan keterbatasan sumber daya inilah yang harus menjadi perhatian BKKBN Jawa Barat.
“Jumlah manusia dengan keterbatasan sumber daya yang ada di Jabar harus memadai, tugas BKKBN menjadi sangat penting,” ujar Kang Emil.
Baca Juga: Bagikan Foto Bersama Arya Saloka dan Amanda Manopo, Ayu Tingting: Ya Allah Rezeki, Ngefans Banget
Kasus KDRT di Jabar Harus Ditekan
Disamping itu, ia pun meminta Wahidin bisa menekan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Jawa Barat melalui peningkatan kualitas keluarga.
Terutama KDRT yang menimpa anak-anak yang saat ini masih mengemuka.
“Kami tak ingin mendengar lagi ada KDRT termasuk kepada anak yang saat ini masih mengemuka,” pinta dia.
Baca Juga: Bagikan Foto Bersama Arya Saloka dan Amanda Manopo, Ayu Tingting: Ya Allah Rezeki, Ngefans Banget
Ia pun meminta BKKBN Jawa Barat membuat kampanye keluarga harmonis melalui media sosial secara intensif supaya bisa dicontoh oleh masyrakat.
“Diviralkan lewat medsos, siapa pun keluarga yang harmonis dan anaknya dua, karena masyarakat kita itu sering mengikuti apa yang dilihat khususnya di medsos,” tegas dia.
Tak lupa Kang Emil pun meminta BKKBN Jawa Barat berkolaborasi dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Jawa Barat untuk menyelesaikan permasalahan kependudukan dan keluarga berencana di Jabar.
“Secara kewilayahan, BKKBN Jabar berada dalam koordinasi Pemda Provinsi Jabar,” tambah dia.
Pihaknya optimis, BKKBN Jawa Barat di bawah kepemimpinan Wahidin bisa menguatkan konsep pengendalian kependudukan, termasuk meningkatkan kualitas keluarga untuk menekan angka Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) di Jabar. ***