13 Jenis Vaksin Covid-19 yang Disetujui Para Ahli Kini Tersedia Sebagai Booster Kedua di China

- 27 Desember 2022, 15:41 WIB
Ilustrasi. China telah memiliki 13 jenis vaksin yang akan digunakan untuk booster kedua dan telah disetujui para ahli.
Ilustrasi. China telah memiliki 13 jenis vaksin yang akan digunakan untuk booster kedua dan telah disetujui para ahli. /China Daily via REUTERS/File Photo

PR TASIKMALAYA - Para ahli dari gugus tugas antarlembaga Dewan Negara China untuk Covid-19, menyatakan bahwa 13 jenis vaksin Covid-19 yang telah disetujui untuk penggunaan darurat kini tersedia sebagai booster kedua di negara tersebut.

Vaksin-vaksin yang kebal terhadap Omicron banyak diambil untuk booster kedua ini, kata para ahli dari mekanisme pencegahan dan pengendalian bersama Dewan Negara China untuk Covid-19.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA, hingga Jumat, 23 Desember 2022, China Daratan telah menerima lebih dari 3,46 miliar dosis vaksin Covid-19.

Sementara itu, populasi yang telah melakukan vaksinasi secara penuh jumlahnya sudah lebih dari 90 persen.

Baca Juga: Komentator Bola Rendra Soedjono Kemalingan, Pelaku Bobol Kartu ATM

Menurut para ahli, setelah melakukan vaksinasi tingkat antibodi akan menurun seiring waktu.

Mereka juga menambahkan bahwa mutasi virus dapat menyebabkan penghindaran kekebalan tubuh yang lebih kuat, sehingga membuat antibodi menjadi kurang efektif.

Penelitian menunjukkan bahwa suntikan booster dapat mengaktifkan sel-sel imunologis dalam tubuh penerima vaksin dan meningkatkan kadar antibodi.

Baca Juga: Selamat! Selain Duduki Peringkat 3, RM BTS jadi Anggota Kpop Pertama yang Masuk 10 Besar Billboard 2022

Hal tersebut menurut para ahli dapat meningkatkan pencegahan terhadap penyakit serius dan kematian.

Orang-orang yang belum mendapatkan suntikan booster dan telah memenuhi syarat, disarankan untuk segera mendapatkannya agar tubuh memiliki perlindungan yang lebih baik terhadap virus Covid-19.

Booster kedua dianjurkan kepada kelompok populasi resiko infeksi yang tinggi, para lansia, orang-orang yang memiliki penyakit bawaan yang serius dan orang-orang yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah.

Baca Juga: Mochamad Iriawan Sebut Permainan Timnas Indonesia Terus Membaik Usai Kalahkan Brunei Darussalam di Piala AFF

Suntikan booster kedua ini diberikan setelah enam bulan menerima booster pertama.

Untuk booster kedua, mereka yang sudah mendapatkan tiga dosis vaksin nonaktif, dapat memilih jenis vaksin lain yang telah direkomendasikan oleh pemerintah.

Vaksin booster kedua tersebut, yaitu vaksin protein rekombinan, vaksin vektor adenovirus, atau vaksin vektor virus influenza.

Baca Juga: Tes IQ: Lihat Perbedaan dalam Gambar? 90 Persen Orang Gagal Cerdas Saat Mencarinya

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China, telah memantau efek samping vaksin Covid-19 berdasarkan lebih dari 3,4 miliar inokulasi yang telah diberikan kepada lebih dari 1,3 miliar orang.

Hasilnya menunjukkan bahwa tingkat efek samping vaksin Covid-19 sama dengan vaksin umum lainnya.

Tingkat efek samping pada lansia sedikit lebih rendah dibandingkan efek samping yang terjadi pada yang lebih muda.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x