Dipecat Karena Tolak Manipulasi Data Covid-19 di AS, Seorang ilmuwan Tunjukan Data Kasus Sebenarnya

- 17 Juni 2020, 10:20 WIB
 ilustrasi vaksin covid-19.
ilustrasi vaksin covid-19. //pixabay.com//fernandozhiminaicela

"DoH menerbitkan total kasus, bukan orang positif. Selain itu, kasus-kasus saat ini tidak dibuat untuk mereka yang menerima hasil tes antibodi positif, sehingga DoH mengecualikan mereka dari total itu," ujar Jones.

Dalam penghitungannya juga ia menunjukkan jumlah total orang yang memiliki hasil lab definitif yang menunjukkan mereka pernah atau pernah memiliki Covid-19 terlepas dari jenis tes.

Florida mencatat rekor tingkat kasus virus corona baru selama akhir pekan.

Pada hari Minggu14 Juni 2020, departemen kesehatan negara melaporkan hari kedua berturut-turut lebih dari 2.000 kasus baru.

Baca Juga: Break Syuting, Para Pemain Preman Pensiun 4 Bangun Taman Bermain Anak di Garut

Menurut data dari Washington Post, pada bulan Juni 2020 Florida mengalami rata-rata tertinggi tujuh hari dari kasus virus corona sejak awal pandemi.

Database Jones mengatakan wilayah Liberty, di barat laut negara bagian itu, memenuhi kriteria untuk dibuka kembali, sementara negara lain tidak.

Dia mengatakan dia dipecat pada 18 Mei 2020 karena menolak untuk mengubah data secara manual untuk mendorong dukungan rencana membuka kembali kehiudpan normal di sana.

"Ketika saya pergi untuk menunjukkan kepada mereka apa yang akan dikatakan laporan untuk masing-masing daerah, mereka meminta saya untuk menghapus laporan karena itu menunjukkan bahwa tidak ada kabupaten, cukup banyak, yang siap untuk dibuka kembali," kata Jones.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Ribka Tjiptaning Sebut Silsilah Keluarga Jokowi dan Dirinya Simpatisan PKI

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah