PR TASIKMALAYA - Para arkeolog temukan sisa-sisa kerangka kura-kura dan telurnya dalam penemuan terbaru di situs Pompeii.
Penemuan terbaru tersebut ditemukan tersembunyi di bawah lantai yang terbuat dari tanah liat di sebuah gudang.
Para arkeolog memperkirakan kura-kura dan telurnya itu mungkin mati sebelum sebelum gunung Vesuvius meletus.
Pompeii adalah salah satu kota zaman Romawi Kuno yang terkubur dalam letusan gunung berapi pada tahun 79 Masehi.
Dalam konteks sekarang, Pompeii berada di wilayah Campania, Italia.
Penduduk Kota Pompeii merupakan keturunan Neolitik Campania dan menjadikan Bahasa Oscan sebagai bahasa utamanya.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya dari Reuters pada Jumat, 25 Juni 2022, Valeria Amoretti berkata "kura-kura itu telah menggali liang di mana ia bisa bertelur, tetapi kemudian gagal dalam melakukan proses kelahiran."
Ia juga memperkirakan bahwa kegagalan dalam proses kelahiran adalah penyebab kematian kura-kura itu.
Baca Juga: Gong Chan dan Oh Soo Jae Siap Bertempur di Drakor ‘Why Her?’
Valeria Amoretti adalah seseorang yang bekerja sebagai antropolog di lokasi tersebut.
Penemuan terbaru tersebut ditemukan saat proses penggalian daerah yang telah hancur karena gempa dahsyat tahun 62 Masehi.
Saat ini lokasi sekitar penemuan terbaru yang tidak biasa tersebut telah menjadi pemandian umum.
Lokasi itu awalnya merupakan rumah mewah dengan mosaik halus dan lukisan dinding yang berasal dari abad ke-1 SM.
Para arkeolog tidak mengerti mengapa rumah mewah itu tidak dipugar melainkan diambil alih untuk dijadikan pemandian umum.
Gabriel Zuchtriegel direktur jenderal Pompeii mengatakan bahwa kehadiran kura-kura di kota dan dihancurkannya rumah yang mewah menjadi pemandian umum, menggambarkan sejauh mana transformasi Pompeii setelah gempa pada 62 M.
Tidak semua daerah dan rumah-rumah dibangun kembali setelah gempa di Pompeii itu, bahkan yang di tengah kota, jarang dikunjungi sampai-sampai menjadi habitat hewan liar".***