Sejarah, Mitos, dan Fakta Perayaan Juneteenth, Diperingati oleh Orang Kulit Hitam

- 21 Juni 2022, 13:20 WIB
Berikut sejarah, mitos, dan fakta perayaaan Juneteeth yang diperingati oleh ras kulit hitam setiap tanggal 19 Juni.*
Berikut sejarah, mitos, dan fakta perayaaan Juneteeth yang diperingati oleh ras kulit hitam setiap tanggal 19 Juni.* /Larry White dari Pixabay

PR TASIKMALYA - Pada 19 Juni kemarin, merupakan hari istimewa bagi orang kulit hitam di seluruh dunia, terutama di Amerika serikat. Tanggal tersebut diperingati sebagai Juneteenth, dan termasuk hari libur nasional Amerika Serikat.

Pada peringatan Juneteeth tahun ini, diramaikan dengan pesta jalanan dan bunyi trompet serta marching band terdengar di beberapa titik.

Peringatan Juneteenth juga menampilkan konser di sejumlah titik, di antaranya di Golden Gate Park, San Francisko, jalan-jalan bebas di Galveston, Texas, dan musik jaz di lingkungan Harlem New York city.

Tidak dapat dipungkiri bahwa peringatan Juneteenth ada karena sejarah yang terjadi pada 19 Juni 1865. Apa yang sebenarnya terjadi pada 19 Juni 1865?

Baca Juga: Tes IQ: Bisa Temukan Kesalahan di Ruangan Ini? Orang Jenius dengan Cepat Menemukannya

Pada 19 Juni 1865 negara Amerika merayakan hari libur resmi federal kedua yang menandai emansipasi orang-orang yang diperbudak di Texas. Namun ada sejumlah kesalahpahaman tentang peristiwa sejarah yang terus dirayakan ini.

Berikut mitos tentang Juneteenth yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada laman NPR pada 21 Juni 2022:

Mitos 1: Presiden Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi pada 1 Januari 1863, namun berita tersebut butuh waktu 2 tahun untuk mencapai orang-orang yang diperbudak d Texas.

Faktanya: Banyak budak yang tahu tentang berita eksekutif Lincoln yang berisi pembebasan mereka.

Baca Juga: Review The Umbrella Academy Season 3, Bakal Lebih Bagus dari 2 Musim Sebelumnya?

Berita tersebut diliput secara luas di surat kabar Texas. Dengan anti-abolisionis dan orang kulit hitam akan mendengar orang kulit putih mendiskusikannya secara pribadi di depan umum.

Selain itu, Edward T. Cotham, Jr., sejarawan Perang Saudara Texas dan penulis Juneteenth , The Story Behind The Celebration berkata bahwa ada jaringan komunikasi yang sangat canggih antara budak di Texas.

Berita seperti itu akan menyebar seperti api. Cotham tahu beberapa budak mengetahui tentang Proklamasi Emansipasi bahkan sebelum pemilik budak tersebut mengetahui.

Namun hal tersebut tidak berarti apa-apa karena tidak ada tentara yang menegakkannya.

Baca Juga: Tes Kepribadian : Hewan Apa yang Kamu Lihat Lebih Dulu? Tes Ini Ungkap Kepribadian dan Kisah Cintamu

Sementara, June Collins Pulliam adalah generasi kelima Galvestonian yang kakek buyutnya diperbudak. Hingga akhirnya Horace dan Emily Scull dibebaskan oleh Juneteenth Order.

"Bukan karena semua orang miskin ini tidak mendapatkan pesannya. Itu karena tidak ada yang menegakkannya , tidak ada yang mewujudkannya,” kata Cotham.

Mitos 2: Mayor Jendral Gordon Granger menulis Perintah Umum No. 3, yaitu Perintah Juneteenth, dan dikredikan pembebasan budak Texas.

Faktanya: Perintah itu mencakup kata “Semua budak bebas” dan “Kesamaan mutlak” sebenarnya ditulis oleh staf Granger yaitu Mayor Frederick Emery, yang berasal dari keluarga abolisionis di Free Kansas.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Kata yang Pertama Anda Baca Menunjukkan Karakter 'Bahaya' jika Orang Lain Tahu

“Sebagai seorang pejuang melawan perbudakan di Kansas, Emery sangat berpengalaman dalam masalah emansipasi,” tulis Cotham dalam buku Juneteenth-nya.

Sam Collins III, Duta Besar tidak resmi pariwisata Juneteenth di Galveston mengatakan bahwa Granger hanyalah salah satu karakter dalam cerita. Dia bukan pahlawan hebat.

Collins juga mengatakan, faktanya Granger bukan teman orang-orang yang diperbudak. Ada laporan tentang Granger yang mengirim budak yang melarikan diri kembali ke negara budak.

Mitos 3: Jendral Gordon Granger membacakan Juneteenth Order dari balkon kepada orang-orang Galveston, mengumukan “semua budak bebas”.

Baca Juga: Mengenal 5 Jenis Love Language, Milikmu yang Mana?

Faktanya: Menurut Cotham, Granger tidak pernah membacakan perintah itu di depan umum, begitu juga anggota stafnya.

Pengumuman itu dipasang di sekitar kota, terutama di tempat orang kulit hitam akan berkumpul, seperti Gereja Negro di Brodway (sebutan Gereja Reedy Chapel-AME saat itu).

Banyak para budak mengetahu Perintah Umum No.3 ketika para tuan budak memanggil mereka dan membacakan berita tersebut untuk mereka.

Mitos 4: The Juneteenth Order pada dasarnya adalah Proklamasi Emansipasi versi Texas.

Baca Juga: Tes IQ: Sulitnya Keterlaluan jika Cari Lemon yang Berbeda! Otak Lemah Pasti Bingung dan Kewalahan

Faktanya: Perintah Umum No.3 dengan tegas menyatakan “ semua budak bebas”, namun juga mengandung bahasa yang merendahkan yang dimaksudkan untuk menenangkan para pemilik kebun tidak menginginkan kehilangan tenaga kerjanya.

41 kata dari urutan 93 kata singkat mengandung makna mendesak orang-orang yang diperbudak untuk tetap tinggal dan terus bekerja.

"Orang-orang yang dibebaskan disarankan tetap tinggal di rumah mereka yang sekarang, dan bekerja untuk mendapatkan upah.

"Mereka diberitahu bahwa mereka tidak akan diizinkan untuk mengumpulkan di pos-pos militer, dan mereka tidak akan didukung dalam kemalasan baik di sana atau di tempat lain,” isi dari Perintah Umum No.3.

Baca Juga: Tes IQ: Menguji Logika Anda, Apa yang Dapat Anda Genggam di Tangan Kiri Tapi Tidak di Tangan Kanan?

Sam Collins mengatakan bahwa dua kalimat terakhir menyarankan orang-orang yang dibebaskan untuk tetap tinggal di rumah mereka sekarang, dan bekerja untuk mendapatkan upah. Jadi Anda bebas tetapi jangan pergi ke mana-mana.

Demikian mitos mengenai sejarah kejadian Juneteenth pada 19 Juni 1865.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: NPR


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x