Konflik Rusia dan Ukraina: Media Tiongkok Sebut Ada 7 'Dosa' Amerika Serikat

- 26 Maret 2022, 18:49 WIB
Sebuah media Tiongkok menyebut ada tujuh dosa Amerika Serikat yang terlibat dalam pusaran konflik Rusia dan Ukraina.
Sebuah media Tiongkok menyebut ada tujuh dosa Amerika Serikat yang terlibat dalam pusaran konflik Rusia dan Ukraina. /Pixabay.com/Samuel Francis Johnson

PR TASIKMALAYA - Dalam konflik Rusia dan Ukraina, sebagian pengamat menilai adanya keterlibatan Amerika Serikat.

Amerika Serikat dalam konflik Rusia dan Ukraina itu disebut media Tiongkok, Global Times tengah membangun citra 'kekuatan untuk kebaikan'.

Di tengah konflik Rusia dan Ukraina itu, media Tiongkok itu menyebutkan setidaknya ada tujuh 'dosa' Amerika Serikat.

Tujuh 'dosa' Amerika Serikat itu diduga memperburuk konflik antara Rusia dan Ukraina.

Baca Juga: Bongkar Kekayaan Ayah dari Grace Tahir, Hartanya Meningkat Rp43 Triliun Saat Pandemi

“Ada lima ekspansi NATO ke timur. Melihat bagaimana aliansi selangkah demi selangkah merambah ruang keamanan. Rusia, seperti negara lain, tidak bisa untuk tidak takut terpojok," tulis Global Times pada 26 Maret 2022, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari RIA Novosti.

Penulis Global Times percaya bahwa Amerika Serikat (AS) tetap berkomitmen pada mentalitas Perang Dingin, yang memperburuk kesenjangan global.

Sementara itu, pengamat berpendapat bahwa tindakan AS menyebabkan ketidakpuasan para pemain geopolitik.

Baca Juga: 4 Alasan Wajib Nonton Soundtrack #1, Drama Musik Romantis Asli Disney Plus Hotstar

Pihaknya menilai bahwa ini merusak perdamaian di dunia.

Secara khusus pengamat menilai AS sedang dalam upaya untuk 'mengikat' dirinya sendiri.

“Kepentingan Ukraina dan Eropa tidak ada artinya. Hubungan antara Eropa dan Rusia nampaknya putus. Dan kemudian Eropa tidak akan memiliki siapa pun untuk dijadikan pilihan, kecuali sekutu Amerika-nya,” lanjutnya.

Artikel tersebut menekankan bahwa AS memanipulasi informasi dan meluncurkan palsu tentang situasi di Ukraina.

Baca Juga: The Witch Part 2 Kapan Tayang? Berikut Tanggal Rilis Sekuel Film Kim Da Mi

Dengan menggambarkan dirinya sebagai 'pembela' hak asasi manusia, AS sebenarnya telah berperan dalam perang dan kekacauan di berbagai belahan dunia.

Di Afghanistan, Irak, Libya dan Suriah 'nilai-nilai universal' membawa kebingungan dan kesulitan.

Amerika Serikat tidak akan berhenti mengipasi api dalam krisis Ukraina.

Global Times menambahkan bahwa konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina bisa menjadi wabah di Eropa.

Baca Juga: Tes IQ: Ada Penipu Tebak Siapa yang Bukan Pemadam Kebakaran ? Ungkap Kejeniusan Analisa dan Kejelian Anda

"Dalam hal ini, konflik antara Rusia dan Ukraina adalah contoh menyedihkan bagaimana mentalitas Perang Dingin menyebabkan wabah di benua Eropa," lanjutnya.

AS juga mendukung hegemoni dolar di masa-masa sulit bagi ekonomi dunia dan terlibat dalam penciptaan laboratorium militer-biologis di ruang pasca-Soviet.

“Kepentingan Ukraina dan Eropa tidak ada artinya. Hubungan antara Eropa dan Rusia harus diputuskan.

Penulis publikasi juga percaya bahwa Washington menggunakan konflik militer untuk mengalihkan perhatian dari masalah domestik.

Baca Juga: 7 Lagu Korea Populer di TikTok 2022, Ayo Cek Lagu Kesukaan Kamu!

Pada pagi hari tanggal 24 Februari, Rusia melancarkan operasi khusus militer untuk mendemiliterisasi Ukraina.

Menurut Kementerian Pertahanan Rusia, angkatan bersenjata hanya menyerang infrastruktur militer dan pasukan Ukraina.

Presiden Rusia, Vladimir Putin menegaskan bahwa tidak ada pendudukan Ukraina dalam 'Operasi Militer Khusus'nya itu.***

Editor: Amila Yosalfa Fauziah

Sumber: RIA Novosti


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x