Network
"Jadi, Pangeran George harus membuat keputusan itu sebelum ayahnya Pangeran William meninggal," tutur Dr Craig Prescott, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman express.co.uk.
Meskipun tidak dipandang dengan baik oleh anggota keluarga kerajaan dan sebagian masyarakat, ada preseden di keluarga kerjaan untuk turun takhta.
Seperti misalnya, Raja Edward VIII yang turun takhta pada tahun 1936.
Baca Juga: Polisi Periksa Oknum Filler Payudara Terkait Tewasnya Seorang Wanita di Hotel Mangga Besar
Mahkota itu secara tidak terduga diberikan kepada adik laki-laki Edward, Duke of York, yang menjadi Raja George VI setelah naik takhta.
"Inilah yang terjadi ketika Edward VIII turun takhta," kata Dr Craig.
Sama halnya, cicit Ratu Elizabeth II itu juga dapat memutuskan untuk menyerahkan mahkota dan memberi jalan bagi saudara perempuannya untuk memerintah sebagai ratu.
Baca Juga: Tes Psikologi: Gambar Pertama yang Dilihat Ungkap Bahwa Kamu Orang yang Setia
Jika ini masalahnya, adik Pangeran George, Putri Charlotte akan menjadi ratu, sama seperti Ratu Elizabeth II saat ini.
"Kemudian Parlemen dapat meloloskan undang-undang yang membuat garis berikutnya, Putri Charlotte menjadi ratu (dengan asumsi dia ingin melakukannya)," kata ahli konstitusi tersebut.***
