PR TASIKMALAYA - Penyerangan oleh tersangka militan Islam kembali terjadi di Mali barat, Afrika Barat.
Ada empat tentara yang tewas dan belasan lainnya terluka ketika patroli mereka disergap oleh militan, kata militer dalam sebuah pernyataan pada Kamis, 30 Desember 2021.
Serangan oleh militan itu terjadi pada Rabu sore di dekat kota Nara.
"Satu unit di daerah Nara menjadi target serangan kompleks yang menggabungkan IED dan senjata berat," kata pernyataan militer.
Baca Juga: Dibintangi Sehun EXO dan Chae Soo Bin, 'The Pirates: Goblin Flag' Akan Rilis Tahun 2022
Lebih lanjut, militer mengatakan bahwa jumlah korban tewas masih bersifat sementara.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas penyergapan tersebut.
Mali, Niger dan Burkina Faso sedang memerangi pemberontak militan Islam yang telah berkembang di seluruh wilayah Sahel Afrika.
Militan telah memakan banyak korban jiwa, termasuk warga sipil.
Dilaporkan bahwa korban jiwa mencapai ribuan orang dan banyak yang tempat tinggalnya tergusur.
Padahal, sudah upaya sembilan tahun oleh pasukan internasional untuk mengalahkannya.
Sebelumnya, Angkatan bersenjata Burkina Faso melakukan operasi gabungan dengan Niger antara 25 November dan 9 Desember di zona perbatasan kedua negara.
Operasi gabugan itu berhasil menewaskan sekitar 100 gerilyawan.
Operasi itu melibatkan ratusan tentara yang dikerahkan di kedua sisi perbatasan, menurut sebuah pernyataan.
Sekitar 20 tersangka berhasil ditangkap, hingga sejumlah senjata, ratusan sepeda motor, dan sekitar 15 alat peledak rakitan berhasil disita.
Empat tentara Burkinabe tewas dan sembilan lainnya terluka dalam operasi itu ketika mereka menabrak alat peledak rakitan di provinsi Komandjari.***