Demokrat mengatakan kerusuhan itu merupakan pemberontakan yang bertujuan untuk membalikkan hasil pemilu dengan kekerasan dan menjaga Donald Trump tetap berkuasa.
DPR AS memakzulkan Donald Trump di hari-hari terakhirnya menjabat, menuduhnya menghasut kekerasan.
“Mengapa Komite Tidak Terpilih dari peretasan politik yang sangat partisan tidak menyelidiki PENYEBAB protes 6 Januari, yang merupakan Pemilihan Presiden 2020 yang dicurangi?” ujar Donald Trump dalam sebuah pernyataan yang mengacu pada penyelidikan kongres.
Sepanjang pernyataannya, Donald Trump mengulangi tuduhan palsu tentang penyimpangan pemilu.
Misalnya, mantan presiden mengatakan bahwa nomor pemilu 2020 sangat korup di Detroit, sebuah kota kulit hitam yang hampir 80 persen, di mana ia sebenarnya menerima hampir 5.000 suara lebih banyak daripada tahun 2016.
"Saya akan mengadakan konferensi pers pada 6 Januari di Mar-a-Lago untuk membahas semua poin ini, dan banyak lagi," tutur Donald Trump.
Pernyataan mantan presiden itu muncul ketika panel kongres, yang secara resmi dikenal sebagai Komite Pemilihan DPR untuk Menyelidiki Serangan 6 Januari di Gedung Kongres Amerika Serikat, membidik banyak rekannya, mencari dokumen dan kesaksian.
Komite mengumumkan bahwa mereka meminta informasi dari Anggota Kongres Partai Republik Scott Perry, dari Pennsylvania, dalam upaya publik pertama untuk menyelidiki kemungkinan keterlibatan seorang anggota parlemen duduk dalam peristiwa 6 Januari.