“Jika kita dapat memiliki dua paus, itulah yang saya pikir,” sambungnya.
“Masuk akal karena dia akan memiliki kesempatan membangun dirinya di bawah pengawasannya,” lanjutnya.
Kemudian, kolumnis Inggris itu berpendapat bahwa rakyat bisa terbiasa dengan gagasan itu.
Terutama apabila ada pemegang takhta yang wafat, maka tidak akan terjadi bencana organisasi.
Baca Juga: Ratu Elizabeth II Desak Pangeran William untuk Berhenti Terbang dengan Helikopter, Ini Alasannya
“Kita semua akan terbiasa dengan gagasan itu, negara akan bergerak maju dengan itu,” tuturnya.
“Lalu dengan sangat sedih, jika seseorang yang kita cintai dan hormati meninggal,” imbuhnya.
“Tapi itu tidak akan menjadi semacam bencana organisasi,” pungkasnya kemudian.
Kabarnya, spekulasi seperti ini meningkat tentang masa depan Keluarga Kerajaan Inggris.
Baca Juga: Timnas Indonesia Menang Telak Atas Malaysia, Viral Susanti Girang di Depan Upin dan Ipin