TEMUAN BARU Vaksin Dua Dosis Belum Cukup Melindungi dari Omicron, Kata Ilmuwan Inggris

- 14 Desember 2021, 05:43 WIB
Ilustrasi. Ilmuwan Inggris menemukan vaksin dua dosis belum cukup melindungi dari Omicron.
Ilustrasi. Ilmuwan Inggris menemukan vaksin dua dosis belum cukup melindungi dari Omicron. /Pixabay/KitzD66

PR TASIKMALAYA - Ilmuwan Inggris baru saja menerbitkan hasil studi terkait dengan vaksin dua dosis dan kemampuannya dalam melawan varian baru virus corona, Omicron.

Mereka menemukan bahwa penggunaan vaksin Covid-19 dua dosis tidak menginduksi antibodi penetral yang cukup terhadap Omicron.

Berdasarkan hasil studi, artinya bahwa peningkatan infeksi pada mereka yang sebelumnya terinfeksi atau divaksinasi mungkin saja terjadi.

Para peneliti dari Universitas Oxford menerbitkan hasil pada hari Senin, 13 Desember 2021, dari sebuah penelitian yang belum ditinjau sejawat.

Baca Juga: Tes Psikologi Kepribadian: Zodiak Seseorang dapat Mengungkap Kepekaaan Tersembunyi

Mereka menganalisis sampel darah dari peserta yang diberi dosis dari AstraZeneca-Oxford atau Pfizer-BioNTech, dalam sebuah penelitian besar yang meneliti pencampuran vaksin.

Meski begitu, studi mengatakan bahwa belum ada bukti bahwa tingkat antibodi pelawan infeksi yang lebih rendah terhadap Omicron dapat menyebabkan risiko parah.

Risiko yang dimaksud adalah penyakit parah, rawat inap, atau bahkan kematian.

"Data ini penting tetapi hanya satu bagian dari gambaran," kata Matthew Snape, profesor Universitas Oxford dan rekan penulis makalah.

Baca Juga: BTS dan 9 Idol Kpop Ini Berpenghasilan Fantastis dari Akun YouTube, Ada yang Mencapai Rp200 Miliar

"Mereka hanya melihat antibodi penawar setelah dosis kedua, tetapi tidak memberi tahu kami tentang kekebalan seluler, dan ini juga akan diuji," sambungnya.

Hasilnya studi tersebut muncul sehari setelah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson memperingatkan bahwa dua suntikan tidak akan cukup untuk menahan Omicron.

Itu juga menyusul temuan dari badan kesehatan Inggris pekan lalu bahwa booster secara signifikan memulihkan perlindungan terhadap varian tersebut.

Sementara itu, setidaknya satu orang telah meninggal di Inggris setelah tertular Omicron, kata Perdana Menteri Boris Johnson pada Senin

Baca Juga: Im Siwan dan Go Ah Sung Bintangi Drakor 'Tracer', Catat Tanggal Tayang Perdananya!

Johnson juga memperingatkan bahwa varian tersebut sekarang menyumbang 40 persen dari infeksi di ibukota Inggris.

"Sayangnya setidaknya satu pasien kini telah dipastikan meninggal dengan Omicron," kata Johnson.

Ia pun mengatakan bahwa gagasan bahwa Omicron merupakan varian yang tidak lebih 'ganas' atau bahkan lebih lemah, perlu dipikirkan lagi.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah