Data baru yang dilaporkan justru menunjukkan gambaran yang mengerikan dari klaim pemerintah Brasil sebelum KTT.
“Jumlahnya masih menjadi tantangan bagi kami dan kami harus lebih tegas terkait dengan kejahatan ini,” kata Menteri Lingkungan Joaquim Pereira Leite pada konferensi pers, Kamis.
Data tersebut juga menimbulkan keraguan pada penandatanganan komitmen global Brasil dengan lebih dari 100 negara lain untuk menghilangkan deforestasi di seluruh dunia pada tahun 2030, yang juga diumumkan selama KTT.
Baca Juga: Cara Pakai Body Care yang Benar ala dr. Richard Lee, 90 Persen Orang Masih Salah Pilih dan Pakai
Brasil, sebagai rumah bagi sebagian besar hutan hujan terbesar di dunia, dipandang penting bagi pakta global itu. Pohon-pohon Amazon menyerap sejumlah besar karbon dioksida.
Beberapa ilmuwan memperingatkan bahwa jika ada banyak hutan yang dihancurkan, itu bisa lebih dari kritis, di mana akan terjadi kekering dan berubah menjadi sabana.
Pelepasan karbon dalam jumlah besar pun tak akan terhindarkan, yang hampir memastikan dunia tidak dapat mencapai target yang ditetapkan untuk menghindari efek terburuk dari perubahan iklim.
Langkah Bolsonaro untuk menunjukkan bahwa pemerintah melindungi hutan telah gagal.
Dia sebelumnya telah secara teratur mengerahkan militer ke Amazon sejak 2019 untuk membantu mengawasi deforestasi.