Hasil Penelitian, 53 Persen Warga Malaysia Anggap KDRT Sebagai Hal yang Normal

- 17 November 2021, 11:25 WIB
Ilustrasi KDRT. Hasil peneliti menunjukan jika 53 persen wanita di Malaysia menganggap KDRT merupakan suatu hal yang normal.
Ilustrasi KDRT. Hasil peneliti menunjukan jika 53 persen wanita di Malaysia menganggap KDRT merupakan suatu hal yang normal. / Dok/ Dok Pikiran Rakyat

PR TASIKMALAYA – Kekerasan terhadap wanita sudah sejak lama diupayakan dibasmi sepenuhnya oleh pemerintah Malaysia.

Salah satu caranya yaitu dengan memberikan pengarahan kepada masyarakat agar mereka sadar bahwa apa yang mereka lihat dan alami bisa jadi bentuk kekerasan.

Bentuk kekerasan paling umum yang terjadi kepada wanita Malaysia yaitu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dan pemerkosaan.

Baca Juga: New York Sambut Kembali Perayaan Malam Tahun Baru dengan Kerumunan Orang!

Akan tetapi upaya pemerintah dalam mengedukasi masyarakat supaya sadar akan KDRT, pemerkosaan, serta bentuk kekerasan terhadap wanita lainnya masih belum membuahkan hasil.

Hal ini terlihat jelas dari hasil survei yang dipublikasikan Women’s Aid Organization (WAO) baru-baru ini.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman World of Buzz, penelitian WAO tersebut dikemas dalam artikel ilmiah berjudul Malaysian Public Attitudes and Perceptions towards Violence Against Women (VAW).

Baca Juga: 5 Tips Mencegah Penularan Covid-19 di Kalangan Anak, Salah Satunya Jangan Lupa Gunakan Masker

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sedikitnya setengah dari masyarakat Malaysia hingga saat ini masih meyakini bahwa pemerkosaan merupakan salah korban.

Sementara KDRT merupakan makanan sehari-hari.

Menariknya, di akhir studi disebutkan bahwa sebanyak 52,7 persen warga Malaysia menentang segala bentuk kekerasan baik untuk perempuan maupun laki-laki.

Baca Juga: Lesti Kejora Menang AMI Awards 2021, Instagramnya Langsung Banjir Pujian dari Rekan Artis!

Akan tetapi hanya ada 46,3 persen warga yang mendukung kesetaraan gender.

Hal ini berarti kekerasan dianggap lebih lumrah untuk terjadi kepada wanita dan bukan kepada pria.

Kesimpulan ini pun makin dipertegas oleh temuan 53,3 persen warga yang menilai bahwa KDRT merupakan sesuatu yang normal.

Baca Juga: Rizky Billar Ungkap Pesan Mengharukan dan Doa untuk Leslar Junior di Masa Depan: Anak Papa ...

Tak hanya itu, hal itu bisa timbul karena terlalu banyak tekanan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebanyak 83,3 persen meyakini pemerkosaan bisa terjadi karena tidak mampu mengontrol nafsu.

Sementara itu, sebanyak 51,3 persen menganggap pemerkosaan dipicu oleh cara berpakaian seorang wanita.

Baca Juga: Bikin Gemas, Teuku Ryan Ungkap Kebiasaan Ria Ricis Setiap Bangun Pagi: Muncul Mukanya ...

Studi WAO tersebut juga menunjukkan ada 38,2 persen warga yang menilai negatif seputar wanita penganut feminisme.

Sementara 27,5 persen lainnya tidak yakin soal pertanyaan yang ditanyakan pihak WAO.

WAO menilai bahwa warga yang tergolong dalam kategori 27,5 persen ini sebagai yang paling berbahaya.

Baca Juga: Ria Ricis Ogah Punya Anak Mirip Dengannya, Istri Teuku Ryan: Aduh..

Sebab ketidaktahuan mereka sama halnya dengan rasa tidak peduli serta berasal dari anggapan bahwa kekerasan terhadap wanita adalah hal yang biasa saja.

Sehingga bisa semakin meningkatkan terjadinya kekerasan terhadap wanita Malaysia.

Dengan mempublikasikan hasil penelitian seputar KDRT dan bentuk kekerasan lainnya terhadap wanita, WAO berharap agar Malaysia bisa segera memperbaiki diri.

Baca Juga: Diklaim Pesaing Rizky Billar, Teuku Ryan Sebut Dirinya Tidak Lebih dari Indra Bekti

Caranya yaitu dengan pemerintah yang berperan aktif untuk mematikan ideologi yang beredar seputar kekerasan terhadap wanita adalah sesuatu yang wajar.

Karena hingga kapanpun, segala bentuk kekerasan terhadap wanita termasuk KDRT dan pemerkosaan bukanlah hal yang bisa.***

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: World Of Buzz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah