Lepas dari Bayang-bayang Leluhur, Kim Jong Un Minta Pejabat Korea Utara Promosikan Ideologi 'Kimjongunisme'

- 3 November 2021, 12:27 WIB
Mata-mata Korea Selatan menyebut bahwa Kim Jong Un telah memerintahkan pejabat Korea Utara untuk mempromosikan ideologi Kimjongunisme.
Mata-mata Korea Selatan menyebut bahwa Kim Jong Un telah memerintahkan pejabat Korea Utara untuk mempromosikan ideologi Kimjongunisme. /KCNA via REUTERS

PR TASIKMALAYA – Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dilaporkan telah memerintahkan para pejabat negara itu untuk mempromosikan ideologi politik bernama ‘Kimjongunisme’.

Ideologi Kimjongunisme berarti potret mantan pemimpin Korea Utara yang merupakan ayah dan kakek Kim Jong Un, Kim Jong Il dan Kim Il Sung, diturunkan dan lepas dari bayangan kepemimpinan mereka.

Kim Jong Un dilaporkan telah menghapus foto Kim Il Sung sebagai pendiri Korea Utara yang dihormati, dan pendahulunya sebagai pemimpin tertinggi, Kim Jong Il, dari gedung-gedung resmi di Pyongyang.

Baca Juga: Joe Biden Sebut China dan Rusia Gagal Tunjukkan Kepemimpinan Soal Isu Perubahan Iklim: Tidak Terlihat...

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail, badan mata-mata Korea Selatan mengatakan istilah 'Kimjongunisme' sedang dipromosikan di kalangan pemerintah.

Selain itu, Kim Jong Un disebut di media pemerintah sebagai 'Pemimpin Besar', istilah yang biasanya digunakan untuk kakeknya Kim Il Sung.

Kerendahan hati dan kehormatan untuk para pendahulu telah menjadi pokok dari dinasti keluarga Kim dan langkah terbaru ini belum pernah terjadi sebelumnya, menurut para ahli.

Baca Juga: Pesan Terakhir Hanna Kirana ke Ilyas Bachtiar, Menangis hingga Sebut Tak Kuat: Kalau Aku Panjang Umur...

Akan tetapi Kim Il Sung memang melarang karya-karya Karl Marx, Vladimir Lenin dan Joseph Stalin dalam upayanya sendiri untuk mengesampingkan leluhur ideologisnya dan menciptakan warisannya sendiri.

Menurut ahli, perubahan baru itu menunjukkan Kim Jong Un sangat yakin dengan cengkeramannya pada kekuasaan, sebulan sebelum peringatan sepuluh tahun promosinya menjadi pemimpin Korea Utara.

Fyodor Tertitskiy, seorang spesialis Korea Utara di Universitas Kookmin di Seoul, mengatakan bahwa hal itu sangat jelas.

Baca Juga: Teuku Wisnu Unggah Potret Bersama Kucing Peliharaan, Ungkapannya Mengundang Gelak Tawa Netizen

“Kim Jong-un tidak menyukai aspek-aspek tertentu dari sistem yang telah ditempa oleh ayah dan kakeknya, khususnya yang mengikat legitimasi penerus untuk menghormati para pendahulunya,” ia menjelaskan.

“Ia sebagai pemimpin saat ini ingin menjadi otokratnya sendiri,” tambahnya.

'Kimjongunisme' belum dikutip oleh media resmi Korea Utara tetapi telah terdeteksi oleh mata-mata Korea Selatan.

Baca Juga: Warga Palestina Tolak Kesepakatan Israel Soal Pengesahan Kepemilikan Rumah: Hak Atas Tanah Air Kami

Badan Intelijen Nasional memberi penjelasan kepada anggota parlemen di Seoul tentang perkembangannya pekan lalu.

'Kimilsungisme' sebelumnya digunakan untuk menggambarkan ideologi kakek Kim pada 1970-an.

Selama dekade berikutnya, istilah 'Kimilsungisme-Kimjongilisme' digunakan untuk menggambarkan kemitraan antara pendiri negara dan ahli warisnya.

Baca Juga: Jika Pernah Lakukan 3 Hal Ini, Anda Tidak akan Pernah Merasakan Jatuh Cinta Lagi

Ideologi negara adalah 'juche' yang berarti kemandirian dan menggambarkan sumbangan asli, brilian dan revolusioner Kim Il-sung untuk pemikiran nasional dan internasional.

Sistem kepercayaan dua pendahulu Kim juga meminjamkan nama mereka menjadi nama bunga, yang mengarah ke pertanyaan tentang apa yang akan dipilih Kimjongunisme.

Kimilsungia adalah orchie ungu sedangkan Kimjongilia adalah begonia.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah