Pemerintah China Imbau Rakyatnya untuk Simpan Persediaan Makanan jelang Musim Dingin

- 2 November 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi. Pemerintah China pun memberikan imbauan kepada rakyatnya menjelang musim dingin, imbauan itu terkait persediaan makanan.
Ilustrasi. Pemerintah China pun memberikan imbauan kepada rakyatnya menjelang musim dingin, imbauan itu terkait persediaan makanan. /Pixabay/ElasticComputeFarm

PR TASIKMALAYA – Pemerintan China mengimbau kepada semua keluarga yang ada di negaranaya untuk menyediakan persediaan makanan di rumah masing-masing.

Hal ini disebabkan persediaan makanan itu adalah untuk menyambut musim dingin yang akan datang, dan untuk kebutuhan sehari-hari jika terjadi keadaan darurat.

Pasalnya wabah Covid-19 dan juga hujan lebat yang terjadi di China menyebabkan harga sayuran melonjak.

Baca Juga: Fosil Ikan Berumur 244 Juta Tahun Ditemukan di China

Dalam hal ini Pemerintah China berupaya tentang kekhawatiran mengenai masyarakatnya akan kekurangan pasokan makanan.

Imbauan ini dirilis oleh Kementerian Perdagangan China yang juga menimbulkan kekhawatiran di rantai pasokan domestik.

Hal ini juga bisa jadi karena dipicu oleh meningkatnya ketegangan yang terjadi dengan Taiwan.

Baca Juga: Joe Biden Bersumpah Akan Mendukung Asia Tenggara untuk Kebebasan Menyerang China

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters, sebuah tanggapan muncul dari Economic Daily, surat kabar di China.

Surat kabar itu menyebut kepada semua netizen untuk tidak memiliki imajinasi yang terlalu aktif, tujuan dari imbauan ini adalah untuk tidak lengah jika ada penguncian di daerah mereka.

Berita ini dinyatakan oleh Pemerintah China pada pada hari Senin yang mendesak pemerintah setempat untuk melakukan pekerjaannya dengan baik.

Hal ini bertujuan untuk memastikan pasokan dan harga yang stabil, dan juga merupakan peringatan dini dari setiap masalah pasokan.

Dalam hal ini, Pemerintah China biasanya melakukan upaya yang ekstra untuk meningkatkan pasokan sayuran segar dan daging babi menjelang liburan.

Baca Juga: Netizen Indonesia Berulah Lagi, Ganda Putra China Taipei Diserang Gegara Teriak Saat Lawan 'The Babies'

Hal tersebut terutama menjelang tahun baru Imlek yang akan jatuh pada awal Februari mendatang pada 2022.

Namun pada tahun ini, upaya itu menjadi lebih mendesak setelah dilihat dari cuaca ekstrim pada bulan Oktober yang menghancurkan tanaman di Shandong.

Wilayah ini merupakan salah satu penghasil sayuran terbesar di negara itu, setelah wabah Covid-19 yang tinggi sangat berpengaruh terhadap pasokan makanan.

Pada pekan lalu, ada beberapa sayuran yang naik dua kali lipat, di antaranya harga mentimun, bayam, dan brokoli pada awal Oktober.

Pada beberapa hari terakhir, harganya memang sudah mulai mereda, namun para pakar ekonomi menyebutkan akan ada kenaikan inflasi harga dari tahun ke tahunnya.

Baca Juga: China Sebut Taiwan Tidak Punya Hak Gabung PBB karena Bagian dari Mereka

Situasi pandemi Covid-19 membuat peningkatan fokus pada ketahanan pangan untuk wilayah Beijing China.

Dalam hal ini, Pemerintah China sedang mengupayakan untuk menyusun undang-undang ketahanan pangan dan juga mengurangi limbah makanan.

Kementerian Perdagangan China menambahkan bahwa pihak daerah harus membeli sayuran yang dapat disimpan dengan baik sebelum jaringan pengiriman darurat.

Pemerintah China juga berencana untuk melepas cadangan sayuran untuk melawan kenaikan harga yang dijelaskan dalam laporan TV pemerintah setempat pada Senin malam.

Sebuah badan perencanaan daerah sudah menyerukan penanaman kembali sayuran tepat waktu, hal ini mendesak pemerintah daerah setempat untuk mendukung produk tersebut.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah