Diimingi Rp56 Juta, Pria Tunawisma Ini Lempar Bom Molotov ke Rumah Pejabat Senior Ukraina

- 23 Oktober 2021, 13:05 WIB
Ilustrasi. Pria tunawisma lempar bom molotov di kediaman seorang pejabat senior Ukraina.
Ilustrasi. Pria tunawisma lempar bom molotov di kediaman seorang pejabat senior Ukraina. /Pixabay/Skitterphoto

PR TASIKMALAYA - Polisi Ukraina telah menahan seorang pria yang melemparkan bom molotov ke rumah seorang pejabat senior, Igor Jovkva.

Sebuah bom molotov dilemparkan ke halaman rumah Jovkva pada Jumat (22 Oktober 2021) pagi, kata polisi.

Jovkva menjabat sebagai wakil kepala pemerintahan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk integrasi Eropa.

Baca Juga: Aty Kodong Akui Sengaja Jadi 'Jahat' untuk Bisa Pansos dan Terkenal dari Lesti Kejora?

Tidak ada yang terluka dalam serangan yang terjadi di distrik Darnytskyi di ibu kota Ukraina, Kyiv tersebut.

Polisi mengkonfirmasi bahwa mereka menangkap seorang pria berusia 25 tahun dari wilayah Cherkasy karena dicurigai melemparkan bom molotov.

Menurut pihak berwenang, tersangka adalah seorang pria tunawisma.

Baca Juga: Ajak Keluarga Besar Liburan ke Turki, Rizky Billar Komentari Sikap Ayahnya: Banyak Tingkah Banget dah ...

Pria itu melakukan serangan setelah melihat iklan online yang menawarkan uang untuk sebuah serangan.

"Ditetapkan bahwa pelaku adalah seorang pria berusia 25 tahun tanpa tempat kerja dan tempat tinggal tetap," kata sebuah pernyataan polisi, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Euronews.

"Dia mengatakan bahwa di salah satu situs posting pekerjaan dia menemukan pesan tentang perintah untuk membakar rumah orang tak dikenal."

Baca Juga: Permintaan Unik Pasien Kanker di Singapura, Salah Satunya Minta Tamu Bawa Bubble Tea Saat Proses Pemakamannya

Polisi menuturkan bahwa pria itu diiming-imingi bayaran sebesar 4.000 dolar AS atau sekitar Rp56 juta.

"Mereka berjanji untuk membayarnya 4.000 dolar AS setelah informasi tentang serangan terhadap rumah pejabat itu muncul di media."

Polisi mengatakan tersangka telah berkomunikasi dengan orang di balik iklan di Telegram tetapi dia "tidak tahu motif mereka".

Baca Juga: AS Bunuh Senior Al Qaeda di Suriah, Petinggi Militer: Itu Akan Mendistraksi Teroris dalam Merencakan Serangan

Investigasi terhadap pesan online dan serangan bom molotov telah diluncurkan.

Bulan lalu, Sergei Chefir selaku penasihat Presiden Zelenskyy menjadi sasaran dalam "upaya pembunuhan" saat mengendarai mobilnya di Kyiv.

Untungnya, dia lolos tanpa cedera, tetapi pengemudi mobilnya terluka.

Presiden Ukraina mengatakan serangan semacam itu berkaitan dengan perjuangannya melawan korupsi.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: Euro News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x