PR TASIKMALAYA - Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyatakan Amerika Serikat berkewajiban memikul tanggung jawab untuk rekontruksi Afghanistan.
Selain itu, Menlu China mengatakan Amerika Serikat bertanggung jawab memberikan bantuan ekonomi dan kemanusian ke Afghanistan.
Hal itu disampaikan Menlu China saat mengikuti pertemuan empat pihak dengan rekan-rekannya dari Rusia, Iran dan Pakistan di sela-sela SCO dan KTT CSTO di Dushanbe.
"Penarikan pasukan AS dan pasukan sekutu yang tergesa-gesa telah menimbulkan masalah baru di Afghanistan," katanya, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Russian News Agency pada Jumat, 17 September 2021.
Dia menekankan bahwa struktur politik baru Afghanistan belum terbentuk, konflik etnis dan agama serius dan risiko konflik lokal tinggi.
Di sisi lain ada masalah dengan kesejahteraan penduduk dan prospek pembangunan tampak tidak pasti.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Hidung Anda Menunjukkan Karakter Sesungguhnya Menurut Ahli
"Amerika Serikat harus mematuhi komitmen yang diasumsikan," ujar Wang Yi.
"Empat negara (China,Rusia, Iran dan Pakistan) harus menyatukan upaya dengan negara-negara lain yang menganut pandangan yang sama untuk membujuk Amerika Serikat mengambil pelajaran," ucapnya.
Menurutnya, sesuatu yang salah jika Amerika Serikat mengabaikan tanggung jawab terhadap Afghanistan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Pohon yang Paling Disukai untuk Mengetahui Kualitas Terbaik yang Kamu Miliki
Gerakan Taliban melancarkan operasi besar-besaran untuk menguasai Afghanistan setelah Amerika Serikat mengumumkan penarikan pasukannya.
Pada 15 Agustus, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengundurkan diri dan meninggalkan negaranya.
Taliban memasuki ibu kota Kabul tanpa menghadapi perlawanan apapun.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Pohon yang Paling Disukai untuk Mengetahui Kualitas Terbaik yang Kamu Miliki
Pada bulan September, mereka mengatakan seluruh wilayah kabupaten berada di bawah kendali mereka dan membentuk pemerintahan sementara.
Semua kursi di Kabinet baru diambil oleh anggota gerakan, sebagian besar perwakilan dari kelompok etnis terbesar di negara itu, Pashtun.***