Wanita Muslim Dijual Sebagai Budak Secara Daring, Islamophobia India Dikhawatirkan Bakal Meningkat

- 11 Juli 2021, 06:15 WIB
ILUSTRASI - Islamophobia di India dikahawatirkan meningkat usai ratusan wanita muslim diketahui banyak dijual secara daring.*
ILUSTRASI - Islamophobia di India dikahawatirkan meningkat usai ratusan wanita muslim diketahui banyak dijual secara daring.* /PublicDomainPictures / Pixabay

PR TASIKMALAYA – Pihak kepolisian India saat ini sedang gencar-gencarnya memburu sejumlah oknum tidak bertanggung jawab di balik penjualan daring lusinan wanita Muslim.

Lebih dari selusin wanita Muslim asal India tersebut, konon dijual lewat lelang daring palsu yang ditakutkan malah akan meningkatkan kasus islamophobia di Negara Bollywood.

Korbannya dijual secara ilegal untuk jadi ‘budak hari ini’ dengan cara memanjang foto para wanita Muslim tersebut di dunia maya.

Baca Juga: Nadia Christina Tinggalkan Alfath Fathier, Netizen: Mukanya Lebih Seger

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman South China Morning Post (SCMP), ada lebih dari 80 foto wanita Muslim India yang diunggah ke GitHub selama beberapa minggu terakhir.

Foto-foto tersebut diunggah ke GitHub di bahwa judul ‘Penawaran Sulli Hari Ini’.

Sulli sendiri merupakan bahasa slang yang tidak sopan digunakan karena merendahkan wanita Muslim.

Baca Juga: Ashanty Ungkap Salah Satu Alasannya Mau Menikah dengan Anang Hermansyah, Sebut Masa Lalu

Salah satu foto diketahui dimiliki oleh seorang pilot bernama Hana Mohsin Khan.

Hana baru mengetahui keberadaan fotonya minggu lalu lewat temannya yang memberinya link untuk masuk ke galeri daring di mana puluhan gambar wanita Muslim diperdagangkan.

“Gambar keempat adalah saya. Mereka menjual saya sebagai salah satu budak hari ini,” ucap Hana Mohsin Khan.

Baca Juga: Ditanya Dinar Candy Soal Cinlok dengan Lesti, Begini Jawaban Boy William

Diakui sang pilot, dirinya merasa ketakutan setelah menemukan fotonya dipergunakan sembarangan.

Apalagi untuk tujuan jual-beli, yang meski palsu tetapi tetap saja kesannya sangat merendahkan kaum wanita Muslim di India.

“Saya bergidik ngeri. Sejak hari itu hingga sekarang, saya hanya bisa merasakan marah,” lanjut pilot Hana Mohsin Khan.

Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire Hari ini 11 Juli 2021: Dapatkan Hadiah karakter DJ Alok Sekarang Juga!

Menurut keterangan GitHub, pihak mereka sekarang sudah menghilangkan para pengguna yang membuat lelang tidak bermoral tersebut.

Alasan penghilangan akun yaitu melanggar aturan soal pelecehan, diskriminasi, dan penyebab kekerasan.

Meski sejumlah akun GitHub tersebut sudah dihilangkan, pihak kepolisian tidak bisa diam begitu saja.

Baca Juga: Sering Dihujat dan Dituding Netizen Plagiat Nagita Slavina, Ayu Ting Ting: Saya Bersyukur Masih Diomongin

Sebab kasus perdagangan palsu sejumlah wanita Muslim ini dikhawatirkan bisa membangkitkan islamophobia di India.

Pihak kepolisian New Delhi secara khusus sudah mengajukan tuntutan.

Sayangnya tuntutan tidak bisa ditujukan atas nama orang tertentu sebab pihak kepolisian sendiri belum tahu otak jahat di balik kasus merendahkan wanita Muslim India ini.

Baca Juga: Curhat Pilu Celine Evangelista, Anak Bungsu Kangen Stevan William hingga Artis Korea Dipanggilnya Daddy

Sementara itu, seorang wanita India bernama Sania Ahmad (34) yang fotonya juga diperjualbelikan minggu lalu, menunjuk penganut Hindu fanatik sebagai pelaku.

Penunjukkan ini bukan tanpa sebab mengingat penganut Hindu fanatik selama beberapa tahun terakhir sering membuat kegaduhan di India.

Seperti contohnya sengaja menyerang jurnalis dan aktivis Muslim lewat ribuan pesan tidak pantas yang dikirimkan ke media sosial (medsos).

Baca Juga: Simak Preview Laga Final Copa America 2021 Brasil vs Argentina

Hingga akhirnya para jurnalis dan aktivis tersebut tidak tahan dan menutup akun medsos masing-masing.

Di sisi lain, kebanyakan dari 170 juta umat Muslim di India mengakui diri mereka diperlakukan seperti masyarakat kelas bawah setelah Narendra Modi naik sebagai perdana menteri pada tahun 2014 silam.

Diketahui PM Narendra Modi merupakan nasionalis Hindu dari Partai Bharatiya Janata (BNP).

Baca Juga: Roger Danuarta Sembuh dari Covid-19, Cut Meyriska Sebut Sempat Tes Antigen Sebanyak Ini

Menurut laporan SCMP, angka islamophobia makin meningkat di India setelah PM Narendra Modi memimpin.

Jurnalis India bernama Fatima Khan yang juga korban perdagangan palsu di GitHub mengecam lelang tersebut sebagai bentuk islamophobia yang tidak pernah berakhir di India.

“Pria Muslim digantung, wanita Muslim dilecehkan hingga dijual secara daring. Kapan ini akan berakhir?,” kecam Fatima Khan.

Baca Juga: Ayu Ting Ting Dihujat, Ayah Rozak dan Umi Kalsum Tak Bisa Nahan Emosi: Namanya Juga Orang Tua

Diakui Sania Ahmad yang bekerja untuk salah satu perusahaan media India, wanita Muslim di Negara Bollywood memang merupakan sasaran empuk untuk pelecehan.

“Berawal dari pelecehan ringan kemudian berubah menjadi ancaman pemerkosaan hingga pembunuhan,” jelas Sania Ahmad.

Kemudian Sania Ahmad membeberkan bahwa dirinya selama ini telah mengumpulkan 782 tangkapan layar soal pelecehan verbal yang diterimanya selama beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Pertama yang Dilihat Akan Membuka Tabir Bakat Terpendam Anda

Kebanyakan pelecehan verbal tersebut diterima Sania Ahmad dalam bentuk cuitan di Twitter.

Sania Ahmad yakin pelaku di balik lelang wanita Muslim ini memiliki pendukung yang kuat secara politik.

Sementara itu, kasus penjualan wanita Muslim secara daring via GitHub ini hingga kini masih belum mendapatkan tanggapan apapun dari pemerintah India.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: South China Morning Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah