Penyebabnya ialah karena pemukiman ilegal Yahudi kian bertambah sedangkan daerah pemukiman warga Palestina dihancurkan.
Ia menekankan, inisiatif Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk meredakan ketegangan di Palestina telah gagal karena pemblokiran oleh Amerika Serikat.
Baca Juga: Tanggapi Konflik dengan Palestina, Benjamin Netanyahu: Terima Kasih Sudah Berdiri Bersama Israel
Politikus berusia 53 tahun itu menambahkan bahwa sebelumnya, Majelis Umum PBB telah mengagendakan pertemuan.
Ia menegaskan, komunitas internasional OIC (Organisasi Kerja Sama Islam) memiliki tanggung jawab besar untuk melindungi warga sipil Palestina.
"Kita harus berusaha membangun mekanisme perlindungan internasional bagi warga sipil Palestina sesuai dengan resolusi Majelis Umum PBB tahun 2018," terangnya.
Baca Juga: Satu Minggu Serangan Israel pada Palestina, Ratusan Orang Tewas Termasuk 58 Anak-anak di Jalur Gaza
Mevlüt berkata, mekanisme perlindungan ini dapat dibentuk oleh kontribusi keuangan dan militer dari negara-negara sukarelawan.
Ia menggarisbawahi peran Pengadilan Pidana Internasional dalam meminta pertanggung jawaban Israel atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sementara itu, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan telah berbicara dengan Presiden Iran Hasan Rouhani melalui telepon.