PR TASIKMALAYA - Dalam sebuah laporan terbaru, pengawas internet yang bebasis di Inggris telah menyatakan gadis muda lebih rentan terkena predator online.
Berdasarkan laporan Internet Watch Foundation (IWF) merilis laporan tahunannya pada hari Rabu, 21 April 2021 yang menunjukan tren perawatan seksual yang mengkhawatirkan dikalangan anak-anak terutama gadis muda.
Dilansir Tasikmalaya.Pikiran-Rakyat.com dari New York Post, Pada tahun 2020, IWF mengidentifikasi sebanyak 68.000 kasus mengejutkan yang dibagikan secara online global. Mengacu pada foto, video dan media visual lainnya yang dilakukan korban akibat paksaan dari para predator seks online.
Baca Juga: Kasus Perundungan Kelompok Pemuda yang Ceburkan Anak ke Kolam Lumpur, Begini Pengakuan Korban
Kejadian tersebut naik sebanyak 77% dibandingkan tahun sebelumnya.
Khusunya bagi anak perempuan berusia 11 hingga 13 tahun yang meningkat 80% dari sebelumnya.
IWF juga melihat pengingkatan gambar perempuan dari 78% pada 2018 naik menjadi 93% pada tahun 2020. Berbeda dengan laki-laki yang mewakili 3% dai bagian tersebut.
Baca Juga: Sule: Dalam Berumah Tangga yang Penting Tidak Selingkuh, KDRT, dan Tidak Meninggalkan
Secara keseluruhan, IWF mengkonfirmasi total 153.369 URL yang berisi gambar pelecehan seksual terhadap anak, dan 44% diantaranya dibuat sendiri oleh para korban.