Mahasiswi yang Tewas Ditembak Saat Demonstrasi Myanmar Sempat Tulis Pesan Menyentuh: Ini Mungkin Terakhir Kali

- 4 Maret 2021, 21:40 WIB
Seorang mahasiswi yang juga atlet Takwondo, Ma Kyal Sin tampak saat berunjuk rasa sebelum akhirnya meninggal ditembak militer Myanmar.*
Seorang mahasiswi yang juga atlet Takwondo, Ma Kyal Sin tampak saat berunjuk rasa sebelum akhirnya meninggal ditembak militer Myanmar.* /Reuters/Stringer

PR TASIKMALAYA - Seorang mahasiswi berusia 19 Tahun yang ikut berunjuk rasa terhadap anti-kudeta di Myanmar pada Rabu 3 Maret 2021 tewas ditembak oleh aparat keamanan.

Mahasiswi tersebut bernama Ma Kyae Sin atau Ma Kyal Sin dalam bahasa Myanmar atau Deng Jia Xi dalam bahasa Mandarin.

Diketahui, Ma Kyal Sin merupakan seorang mahasiswi yang juga sebagai penari dan juara Taekwondo di Myanmar.

Baca Juga: Kali Pertama Aung San Suu Kyi Muncul di Publik Sejak Kudeta Militer Myanmar, Pengacara: Dia Terlihat Sehat 

Ma Kyal Sin atau Deng Jia Xi telah ditembak oleh aparat keamanan di jalan MAndalay ketika dirinya berjuang untuk demokrasi tentatif dan dirinya bangga menjadi pemilih dalam Pemilu untuk pertama kalinya.

Ma Kyal Sin atau disebut juga sebagai Angel mengenakan kaus bertuliskan "Everything will be Ok" yang kemudian fotonya viral di media sosial.

Tewasnya Angel meninggalkan kartu bertuliskan golongan darahnya, nomor kontak serta tulisan mengenai permintaan terakhirnya.

Baca Juga: Hikmahanto Juwana Sebut Jusuf Kalla dan Hassan Wirajuda Bisa Lakukan Diplomasi Guna Redakan Situasi di Myanmar

Terkait dengan kejadian tersebut, juru bicara Junta tidak menanggapi dan tidak memberikan komentar apapun. 

Seorang rekan Angel bernama Myat Thu mengenang sosok Angel yang merupakan seorang wanita pemberani dan setia kawan.

Myat Thu menceritakan kejadian-kejadian ketika dirinya bersama Angel menjadi bagian dari ratusan orang yang berkumpul secara damai di Myanmar.

Baca Juga: Akibat Kudeta, Facebook dan Instagram Melarang Militer Myanmar Menggunakan Platform tersebut

“Ketika polisi melepaskan tembakan, dia mengatakan kepada saya 'Duduk! Duduk! Peluru akan menghantammu," kenang Myat Thu, sebagaimana dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters.

“Anda terlihat seperti berada di atas panggung. Dia merawat dan melindungi orang lain sebagai seorang kawan," sambungnya.

Angel dan Muat Thu tergabung bersama demonstran lain secara damai untuk mengecam adanya kudeta serta menyerukan untuk membebaskan pemimpin yang ditahan yaitu Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Tanggapi Soal Kudeta yang Terjadi di Myanmar, Fadli Zon: Mencoreng Citra Demokrasi ASEAN

Myat Thu menjelaskan terkait kejadian yang terjadi dimana sebelum terjadi penembakan, polisi menyerang mereka dengan gas air mata, kemudian peluru datang.

Ketika peluru ditembakan oleh polisi semua orang berpencar, dan beberapa saat kemudian ada kabar ketika seorang gadis telah meninggal.

"Saya tidak tahu bahwa itu dia," terang Myat Thu.

Baca Juga: Nasib Muslim Rohingya dalam Situasi Kudeta Myanmar, PBB: Terkurung Tanpa Layanan Kesehatan

Namun dengan cepat foto tersebar di Facebook, menunjukan Angel berbaring di samping korban lain.

Rekan Angel yang lain bernama Kyaw Zin Hein, membagikan salinan pesan terakhir Angel kepadanya di media sosial.

“Ini mungkin terakhir kali saya mengatakan ini. Sangat mencintaimu. Jangan lupa,” ujarnya.

Baca Juga: Viral Video Perempuan yang Senam saat Kudeta di Myanmar, Netizen: Karya Seni Hebat di Abad 21

Selain itu, dalam pesan terakhir pada kartu yang Angel tinggalkan berbunyi 

"Jika saya terluka dan tidak dapat kembali ke kondisi yang baik, tolong jangan selamatkan saya," paparnya

"Saya akan memberikan bagian dari tubuh saya yang berguna kepada seseorang yang membutuhkannya," tandasnya.***

Editor: Asri Sulistyowati

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x