Meski ada sejumlah pihak yang meragukan penerapan kebijakan tersebut, Errejon dengan tegas menjawab bahwa delapan jam bekerja sehari, tidak masuk akal ketika diterapkan satu abad yang lalu.
“Delapan jam kerja sehari tidak realistis seabad yang lalu,” tegasnya menjawab keraguan sejumlah pihak.
Baca Juga: Terkesan Bela Permadi Arya, Ferdinand Hutahaean: Mungkin Keseleo Jempol dan Lidahnya
Senada dengan Errejon, Maria Alvarez yang merupakan pengusaha di Spanyol menyetujui rencana penerapan kebijakan tersebut.
“Ide yang masuk akal yang harus ada di setiap kotak peralatan pemerintah yang (ingin) keluar dari krisis ini,” ujarnya.
Selain pemerintahan Spanyol, pemerintah Valencia juga menerapkan hal yang sama. Bahkan hal tersebut telah diumumkan secara resmi tahun lalu.
Baca Juga: Berupaya Tikam Tentara Israel, Seorang Remaja Palestina Ditembak Mati
“Ini dapat membuka jalan bagi Spanyol untuk menjadi negara pertama di dunia yang bergerak menuju empat hari kerja dalam satu pekan,” tutur Joe Ryle selaku juru kampanye di Spanyol.
“Kami tahu dari sejarah bahwa jam kerja yang lebih pendek adalah cara terbaik untuk menyebarkan pekerjaan yang ada secara lebih merata ke seluruh perekonomian pada saat resesi dan krisis ekonomi,” lanjutnya.
Bahkan, Joe Ryle mengimbau Pemerintah Inggris dan seluruh dunia untuk mencontoh Spanyol dalam menerapkan empat hari kerja per pekan.