Menurut Survey, Remaja di India Cenderung Tidak Nyaman Curhat Dengan Orang Tua

20 Oktober 2020, 15:15 WIB
Ilustrasi remaja yang rentan alami stress dan gangguan kecemasan.* //Pixabay/

PR TASIKMALAYA – Stress dan gangguan kecemasan rentan dialami oleh manusia dalam segala usia, tak terkecuali para remaja.

Peran orang tua dalam memberikan dukungan terhadap remaja yang sedang memiliki masalah turut andil dalam meredakan stres dan membuat perasaan lebih nyaman.

Namun, tidak semua remaja nyaman untuk menceritakan permasalahannya dengan orang tua.

Baca Juga: Lompat dari Ambulans, Pasien Covid-19 ini Malah Berbaur Aksi Demo Tolak Omnibus Law

Seperti dilansir Tasikmalaya.pikiran.rakyat.com dari Indiana Express, sekitar 49 persen remaja di India merasa tidak nyaman untuk berbagi masalah perasaan dengan orang tua mereka.

Survey terbaru mengatakan, dimana sebanyak 68 persen berjuang untuk dapat berbicara mengenai masalah hubungan mereka dengan orang tua.

Merujuk pada survey yang dilakukan oleh Shaadi.com survey ini dilakukan ditengah pandemi Covid-19 dengan tujuan untuk menganalisa bagaimana dampak dari pembatasan sosial dan penguncian wilayah (Lockdown) terhadap kesehatan mental para remaja.

Baca Juga: Kampanye di Tengah Pandemi, Paslon Pilkada ini Berupaya Pikat Pemilih Milenial dengan Goyang TikTok

“Dengan banyaknya lajang atau remaja di India yang tinggal serumah dengan orang tua mereka, Shaadi.com, memutuskan untuk memahami tantangan yang dihadapi para remaja yang tinggal serumah dengan orang tua mereka dan pengaruhnya terhadap kesehatan mental,” tulis Saadi.com lewat siaran persnya.

“Dalam survey tersebut, tercermin pola pikir anak muda pada saat ini, ketika akan berbicara secara terbuka dengan orang tua mereka,” lanjutnya.

Akan tetapi, di satu sisi muncul persaan ‘apa yang orang tua pikirkan terkait hubungannya dengan anak-anak mereka'.

Sebanyak 53 persen dari total partisipan merasa bahwa dengan tetap menyimpan segala sesuatunya sendiri akan rentan mengalami stress dan kecemasan.

Baca Juga: Setahun Menjadi Pemimpin Indonesia, Jokowi dan Ma’ruf Amin Resmikan 10 Jalan Tol Baru

Hal itu disebabkan adanya kesenjangan komunikasi dengan orang tua mereka.

Pada waktu yang sama, 70 persen para remaja mencoba untuk berbicara dengan orang tua mereka terkait perasaannya.

Survey ini juga melibatkan orang tua, dimana 92 persen mengatakan jika anak mereka ‘sepenuhnya bebas’ untuk berbicara dengan mereka (orang tua).

Setidaknya, 72 persen orang tua tidak merasa adanya kesenjangan generasi yang menjadi latar belakang kesenjangan komunikasi.

Baca Juga: Siap Mengawal Para Demonstran, Polda: Jika Ada Perusuh, Kami Tak Segan untuk Menindak Tegas

Kemudian, 42 persen orang tua mengatakan kesulitan untuk berempati dengan anak mereka karena mereka belum pernah menjalin hubungan sebelum menikah.

Adhish Zaveri, diretur, marketing dari Shaadi.com mengatakan sebuah pendapat mengenai permasalahan tersebut.

“Di India, keluarga masih menjadi sumber paling penting untuk memberikan dukungan bagi para lajang atau remaja. Sayangnya, dalam studi ini, kesenjangan generasi antara orang tua dan anak sering diartikan sebagai kesenjangan komunikasi,” kata Dia.

Baca Juga: Tips Aman Mengunjungi Rumah Sakit Di Masa Pandemi Covid-19

“Sehingga dapat berbicara tentang masalah hubungan dengan bebas dapat menolongnya meredakan kecemasan dan membuatnya lebih nyaman,” ungkapnya.***

 
Editor: Tita Salsabila

Sumber: Indiana Express

Tags

Terkini

Terpopuler