Kibarkan Bendera Pelangi di Depan Gedung, Kedubes AS Mendapat Olokan dari Vladimir Putin

4 Juli 2020, 19:30 WIB
FOTO FILE: Bendera pelangi berkibar untuk mendukung komunitas LGBT di Kedutaan Besar Inggris di Moskow, Rusia 27 Juni 2020.* //REUTERS / Shamil Zhumatov

PR TASIKMALAYA - Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Jumat 3 Juli 2020 mengolok-olok kedutaan besar AS di Moskow karena mengibarkan bendera pelangi untuk merayakan hak-hak LGBT.

Pengibaran bendera pelangi itu, diketahui bertujuan untuk menunjukkan orientasi seksual stafnya.

Komentarnya mengikuti pemungutan suara nasional tentang reformasi konstitusi yang mencakup amandemen yang mengabadikan definisi pernikahan secara khusus sebagai persatuan antara pria dan wanita.

Baca Juga: Sebagian Tubuhnya Dimakan Tikus, Bocah Penderita Sindrom Down Dibunuh Ayah Kandung dan Ibu Tirinya

Putin mengatakan langkah kedutaan besar AS untuk mengangkat bendera kebanggaan LGBT sebagai suatu tindakan untuk menunjukkan identitas para pekerjanya.

“Tapi ini bukan masalah besar. Kami telah berbicara tentang ini berkali-kali, dan posisi kami jelas,” kata Putin, yang telah berusaha menjauhkan Rusia dari nilai-nilai Barat liberal dan menyatukan dirinya dengan Gereja Ortodoks Rusia. 

Ia mengatakan bahwa pihaknya mengesahkan undang-undang yang melarang propaganda homoseksualitas di kalangan anak di bawah umur.

"Terus? Biarkan orang tumbuh, menjadi dewasa dan kemudian menentukan nasib mereka sendiri," ujarnya dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Reuters. 

Baca Juga: Sampaikan Kabar Baik di Tengah Pandemi Covid-19, Jokowi: Ini Peluang Indonesia untuk Terus Maju

Undang-undang ini telah digunakan untuk menghentikan pawai kebanggaan homoseksual dan menahan aktivis hak-hak homoseksual.

Putin mengatakan selama kampanye untuk mengubah konstitusi bahwa ia tidak akan membiarkan gagasan tradisional ditumbangkan oleh ajaran luar.

Kepala Persatuan Wanita Rusia, Ekaterina Lakhova, mengatakan kepada Putin bahwa dia takut es krim dengan nama merek 'Rainbow', serta iklan multi-warna lainnya, dapat menjadi propaganda untuk nilai-nilai non-tradisional dan memiliki efek berbahaya pada anak-anak di Negara Rusia.

Baca Juga: Dijadikan Inovasi yang Ampuh Lawan Pandemi Covid-19, Kalung Antivirus Dipamerkan Menteri Pertanian

"Bahkan secara tidak langsung, hal-hal seperti itu membuat anak-anak kita terbiasa dengan bendera, yang digantung oleh kedutaan," kata Lakhova.

Ia menyarankan untuk membuat sebuah komisi dalam memastikan bahwa nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam konstitusi terus ditegakkan.

Negara-negara lain juga telah mengibarkan bendera pelangi di luar kedutaan mereka di Moskow, termasuk Inggris.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler