CIA Diduga Membunuh Pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri

2 Agustus 2022, 09:21 WIB
Joe Biden menyebut jika CIA membunuh pemimpin Al Qaeda, Ayman Al Zawahiri menggunakan drone pada 1 Agustus 2022 malam.* /SITE Monitoring Service via Reuters/

PR TASIKMALAYA - Presiden Joe Biden pada Senin, 1 Agustus 2022 malam mengumumkan serangan pesawat tak berawak CIA menewaskan pemimpin Al Qaeda, Ayman Al Zawahiri.

Ayman Al Zawahiri adalah wakil fanatik Osama Bin Laden yang merupakan dalang di balik beberapa serangan selama dua dekade terakhir yang telah menewaskan ribuan orang Amerika.

Dalam sambutannya, Joe Biden berulang kali menyebut serangan teroris 11 September. Serangan tersebut dibantu oleh Ayman Al Zawahiri yang merencanakan.

Joe Biden mengatakan, pembunuhan target teroris top dunia menunjukkan tekad Amerika Serikat untuk mengejar para pemimpin teroris.

Baca Juga: Tes IQ: Hanya Pemilik IQ Tinggi yang Bisa Menjawab! Dapatkah Anda Selesaikan Tantangan Matematika ini?

Di mana pun mereka bersembunyi dan bagaimana caranya. Berapa lama pun waktu yang dibutuhkan.

"Sekarang, keadilan telah ditegakkan dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi," kata Joe Biden dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Daily Mail.

"Kami menjelaskan lagi malam ini bahwa tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan, di mana pun Anda bersembunyi," tegas Joe Biden.

"Jika Anda adalah ancaman bagi rakyat kami, Amerika Serikat, kami akan menemukan Anda dan membawa Anda keluar," lanjutnya.

Baca Juga: Baim Wong 'Colek' Pemilik HAKI Citayam Fashion Week Sekarang

Ayman Al Zawahiri yang berusia 71 tahun terbunuh oleh dua rudal Hellfire 'Ninja'. Rudal tersebut dilengkapi dengan bilah yang memanjang.

Rudal ditembakkan dari drone CIA saat ia berdiri di balkon rumah persembunyiannya. Rumah tersebut berada di pusat kota Kabul.

Setelah memakan waktu enam bulan untuk merencanakan misi ini. Akhirnya, pada akhir pekan lalu rencana tersebut dapat terlaksana.

Para pejabat Amerika mengatakan bahwa istri, anak perempuan dan cucu-cucunya tinggal bersamanya tetapi tidak terluka.

Baca Juga: Tes Otak Anda dengan Persaman Matematika Batang Korek Super Sulit ini

Rumah yang menjadi sasaran serangan itu adalah milik seorang pembantu utama Sirajuddin Haqqani, Menteri Dalam Negeri Taliban.

Sirajuddin Haqqani adalah orang yang dekat dengan pejabat senior Al Qaeda dan dicari oleh FBI untuk diinterogasi.

Biden memaparkan peran Al-Zawahiri dalam organisasi teroris. Dengan mencatat bahwa, selain serangan 11 September dia berada di balik pemboman USS Cole pada tahun 2000.

Juga serangan terhadap kedutaan besar AS di Kenya dan Tanzania pada tahun 1998.

Baca Juga: Yuni Shara Berurai Air Mata saat Ungkap Hal ini ke Raffi Ahmad

"Dia mengukir jejak pembunuhan dan kekerasan terhadap warga Amerika, anggota layanan Amerika, diplomat Amerika dan kepentingan Amerika," kata Joe Biden.

"Kepada mereka di seluruh dunia yang terus berusaha untuk menyakiti Amerika Serikat, dengarkan saya sekarang," tegas Joe Biden.

"Kami akan selalu tetap waspada, dan kami akan bertindak dan kami akan selalu melakukan apa yang diperlukan untuk memastikan keselamatan dan keamanan warga Amerika di rumah dan di seluruh dunia," kata Joe Biden.

Itu adalah serangan paling signifikan Amerika Serikat terhadap Al Qaeda sejak pembunuhan Osama bin Laden pada 2011.

Baca Juga: Tes Fokus: Buktikan Bahwa Anda Konsentrasi! Dapatkah Anda Temukan Anak Anjing pada Gambar Lebih dari 8?

Ayman Al Zawahiri menggantikan bin Laden sebagai pemimpin tertinggi kelompok teroris itu.

Biden, yang tetap dalam isolasi karena terpapar Covid-19 menyampaikan pidatonya dari balkon lantai pertama dari Ruang Biru Gedung Putih.

Ayman Al Zawahiri masuk dalam daftar teroris yang paling dicari FBI. Ada hadiah $25 juta untuk informasi yang mengarah langsung kepadanya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Daily Mail

Tags

Terkini

Terpopuler